Takhrij

Thursday, 21 January 2021

Maksud hadith wabak itu azab dan rahmat

 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan hal ini melalui hadithnya:

 

عَنْ عَائِشَةَ -رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا-، أَنَّهَا قَالَتْ: سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الطَّاعُونِ، فَأَخْبَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” أَنَّهُ كَانَ عَذَابًا يَبْعَثُهُ اللَّهُ عَلَى مَنْ يَشَاءُ، فَجَعَلَهُ رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ، فَلَيْسَ مِنْ رَجُلٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ، فَيَمْكُثُ فِي بَيْتِهِ صَابِرًا مُحْتَسِبًا يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا يُصِيبُهُ إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ، إِلَّا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الشَّهِيدِ “.

 

Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, bahawasanya dia berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang wabak (tha’un), maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan kepadaku: “Bahawasannya wabak (tha’un) itu adalah azab yang Allah kirim kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Allah jadikan sebagai rahmat bagi orang-orang beriman. Tidaklah seseorang yang ketika terjadi wabak (tha’un) dia tinggal di rumahnya, bersabar dan berharap pahala (di sisi Allah) dia yakin bahawasanya tidak akan menimpanya kecuali apa yang ditetapkan Allah untuknya, maka dia akan mendapatkan seperti pahala syahid”.

 

HR. Bukhari no. 3474), an-Nasaie dalam Sunan Kubra no. 7527 dan Ahmad no. 26139, lafaz hadith ini riwayat Ahmad.

 

Hadith di atas menjelaskan hikmah di balik wabak yang terjadi; bahawasanya ia adalah rahmat bagi orang beriman dan azab kepada yang dikehendakinya. Jelaslah jika orang yang benar-benar beriman tertimpa wabak, maka mereka tetap sabar dan menempuhinya dengan jalan yang dikehendaki syariat, lalu meningkatkan keimanannya. Sehingga apabila ia kekal di rumah lalu mati, layaklah baginya mati syahid.

 

عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” إِنَّ هَذَا الْوَبَاءَ رِجْزٌ أَهْلَكَ اللهُ بِهِ الْأُمَمَ قَبْلَكُمْ، وَقَدْ بَقِيَ مِنْهُ فِي الْأَرْضِ شَيْءٌ يَجِيءُ أَحْيَانًا، وَيَذْهَبُ أَحْيَانًا، فَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ، فَلَا تَخْرُجُوا مِنْهَا، وَإِذَا سَمِعْتُمْ بِهِ فِي أَرْضٍ، فَلَا تَأْتُوهَا

 

Dari Usamah bin Zaid rahdiallahu ánhu beliau berkata, Rasulullah shallallahu álaihi wasallam bersabda :

 

“Sesungguhnya wabak ini adalah azab yang Allah mengirimnya untuk membinasakan umat-umat sebelum kalian, dan terkadang masih tersisa sedikit di bumi, terkadang datang dan terkadang pergi. Maka jika menimpa suatu daerah janganlah kalian keluar darinya, dan jika kalian mendengar menimpa suatu daerah maka janganlah mendatanginya” (HR. Ahmad no. 21806 dan disahihkan oleh al-Arnauth)

 

Ibnu Hajar menjelaskan bahawa wabak penyakit yang menyebar di suatu daerah itu pada dasarnya merupakan azab bagi orang-orang yang tak beriman. Selain itu, pelaku dosa besar juga termasuk azab baginya bila terjadi suatu wabah penyakit yang menimpanya. Namun, ini merupakan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Pasalnya, orang beriman akan diberikan pahala setara orang yang mati syahid. Makna eksplisit hadith ini adalah, orang yang memiliki sifat yang disebut pada hadith tersebut akan mendapatkan pahala syahid walaupun tidak meninggal dunia. (Fathul Bari 10/194)

No comments:

Post a Comment