Takhrij

Thursday, 29 July 2021

Maksud keutamaan puasa hari Arafah

 

 

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ، إِنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ»

 

Dari Abu Qatadah radhiallahu 'anhu ia berkata, "Bahawasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Puasa hari Arafah, aku berharap kepada Allah ia dapat menghapuskan dosa satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya." (HR. at-Tirmidzi no.749, dishahihkan Syaikh al-Albani)

 

Dalam riwayat Muslim no.1162 dengan lafaz,

 

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ؟ فَقَالَ: «يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ»

 

"Dan beliau ditanya tentang puasa hari arafah?"

 

Maka beliau menjawab, "Menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang."

 

 

KETERANGAN

 

 Dosa yang diampuni

 

 Imam an-Nawawi rahimahullah berkata,

 

قَالَ النَّوَوِيُّ قَالُوا الْمُرَادُ بِالذُّنُوبِ الصَّغَائِرُ وَإِنْ لَمْ تَكُنِ الصَّغَائِرُ يُرْجَى تَخْفِيفُ الْكَبَائِرِ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُفِعَتِ الدَّرَجَاتُ

 

"Para ulama menjelaskan, yang dimaksudkan dengan dosa (yang diampuni) ialah:dosa-dosa kecil, bila tidak ada dosa kecil maka diharapkan dosa besarnya diringankan,  dan bila dosa besarnya tidak ada maka dengan diangkat derajat/kedudukannya."

 

Al-Qadhi 'Iyadh berkata,

 

وَهُوَ مَذْهَبُ أَهْلِ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ وَأَمَّا الْكَبَائِرُ فَلَا يُكَفِّرُهَا إِلَّا التَّوْبَةُ

أَوْ رَحْمَةُ اللَّهِ

 

"Ini merupakan mazhab ahlussunnah wal jama'ah. Adapun dosa-dosa besar maka tidak ada yang menghapusnya melainkan taubat atau rahmat Allah."

 

Dosa Setahun yang Akan Datang

 

Apa maksud dihapuskannya dosa setahun yang akan datang padahal ia belum melakukannya?

 

Maknanya adalah:

Allah akan menjaganya dari perbuatan dosa, atau

Allah akan memberikan rahmat-Nya berupa pahala yang senilai dengan pengampunan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang bila ia melakukan dosa pada waktu tersebut.

 

-Tuhfatul Ahwadzi 3/377-

No comments:

Post a Comment