Dikutip dari kitab
Irsyaadul 'Ibaad, halaman 93 (karya Syeikh Al-imam Zainuddin Al-Maliybari)
Matan kisah
قال الإمام اليافعي: حُكي أن الله
سبحانه وتعالى أوحى إلى سليمان بن داود عليهما السلام: أن اخرج إلى ساحل البحر
تبصر عجبا، فخرج سليمان ومن معه من الجن والإنس ولما وصل إلى الساحل التفت يميناً
وشمالاً فلم يرى شيئا، فقال لعفريت: غُص في البحر ثم ائتني بعلم ما تجد فيه، فغاص
فيه ثم رجع بعد ساعة، وقال: يا نبي الله إني ذهبت في هذا البحر مسيرة كذا وكذا فلم
أصل إلى قعره ولا أبصرت فيه شيئا، فقال لعفريت آخر: غص في هذا البحر وائتني بعلم
ما تجده فيه، فغاص ثم رجع بعد ساعة وقال مثل قول الأول إلا أنه غاص مثل الأول
مرتين، فقال لآصف بن رخيا وهو وزيره الذي ذكره الله تعالى في القرآن بقوله حكاية
عنه: {قال الذي عنده علم من الكتاب} (النمل: 40) ائتني بعلم ما في هذا البحر.
فجاءه بقبة من الكافور الأبيض لها أربعة أبواب، باب من در، وباب من جوهر، وباب من
زبرجد أخضر، وباب من ياقوت أحمر، والأبواب كلها مُفَتَّحة ولا يقطر فيها قطرة من
الماء وهي في داخل البحر في مكان عميق مثل مسيرة ما غاص فيه العفريت الأول ثلاث
مرات، فوضعها بين يدي سليمان عليه السلام، وإذا في وسطها شاب حسن المنظر نقي
الثياب وهو قائم يصلي، فدخل سليمان القبة وسلَّم على ذلك الشاب وقال له: ما أنزلك
في قعر هذا البحر؟ فقال: يا نبي الله إنه كان أبي رجلاً مقعداً وكانت أمي عمياء
فأقمت في خدمتها سبعين سنة فلما حضرت وفاة أمي قالت: اللهم أطل حياة ابني في
طاعتك، فلما حضرت وفاة أبي قال: اللهم استخدم ولدي في مكان لا يكون للشيطان عليه
سبيل. فخرجت إلى هذا الساحل بعدما دفنتهما فنظرت هذه القبة موضوعة، فدخلتها لأنظر
حسنها، فجاء ملك من الملائكة، فاحتمل القبة وأنا فيها وأنزلني في قعر هذا البحر،
قال سليمان: ففي أي زمان كنت أتيت هذا الساحل؟ قال: في زمن إبراهيم الخليل عليه السلام.
فنظر سليمان في التاريخ فإذا له ألفا سنة وأربعمائة سنة وهو شاب لا شيبة فيه، قال:
فما كان طعامك وشرابك في داخل هذا البحر؟ قال: يا نبي الله يأتني كل يوم طير أخضر
في منقاره شئ أصفر مثل رأس الإنسان فآكله فأجد فيه طعم كل نعيم في دار الدنيا
فيذهب عني الجوع والعطش والحر والبرد والنوم والنعاس والفترة والوحشة. فقال
سليمان: أتقف هنا أم نردك إلى موضعك؟ فقال: ردني يا نبي الله، فقال: ردَّه يا آصف.
فردَّه، ثم التفت فقال: انظروا كيف استجاب الله دعاء الوالدين فأحذركم عقوق
الوالدين
Terjemahan
Imam Al-Yafi'
menceritakan:
Bahwa Allah SWT
mewahyukan kepada nabi Sulaiman: "Keluarlah engkau dari istanamu dan
datangi pinggir sebuah laut, engkau akan menyaksikan hal yang sangat
mengagumkan". Keluarlah nabi sulaiman as dengan diiringi pasukannya dari
bangsa manusian dan jin, dan ketika nabi sulaiman tiba di pinggir laut, ia
menoleh dan memperhatikan sekeliling arah kanan dan kirinya dan ia tidak
menemukan hal yang mengagumkan. Berkata Nabi sulaiman pada jin ifrit:
"Menyelamlah ke dalam laut, dan ceritakan padaku apa yang engkau temukan
di dalamnya !".
Dan setelah ifrit
menyelam dan mengamati isi lautan, ifrit kembali dan memberi laporan pada nabi
sulaiman as: " Ya nabiy Allah, aku menyelami laut ini sejauh anu,namun aku
tidak bisa mencapai dasar laut ini,dan aku tidak melihat hal yang mengagumkan
itu". Nabi sulaiman as pun memerintahkan ifrit yang lain untuk menyelam:
"Menyelamlah ke dalam laut, dan ceritakan padaku apa yang engkau temukan
di dalamnya !".
Dan setelah ifrit
kedua menyelam dan mengamati isi lautan, ifrit kembali dan menghadap nabi
sulaiman as, ifrit kedua pun melaporkan hal sama dengan tidak menemukan hal
yang mengagumkan tersebut, padahal ifrit kedua ini menyelam dengan dua kali
balikan.
Kemudian nabi
sulaiman as berkata kepada Ashif bin barkhoya, beliau adalah wazir nabi
sulaiman yang disebutkan hikayatnya dalam alqur'an surat an-naml:40 (قال الذي عنده علم من الكتاب ). "Wahai Ashif bin barkhoya, menyelamlah dan sampaikan
kepadaku pengetahuan yang berada dalam laut ini !".
Sesaat kemudian Ashif
bin barkhoya muncul dari laut dengan membawa sebuah qubbah/kubah dari kafur
(kubah = -+ bangunan persegi sebesar kamar atau ruangan, ada kubah atau cungkup
sebagai penutup atasnya). Kubah ini memiliki empat pintu, pintu pertama terbuat
dari intan durr, kedua dari intan jauhar, ketiga dari intan zabarjad hijau dan
pintu keempat terbuat dari intan yaqut berwarna merah. Anehnya pintu ini selalu
terbuka namun tidak ada setetespun air laut yang masuk kedalam kubah ini,
padahal kubah ini di temukan di kedalaman laut dengan jarak tiga kali lipat
jauhnya dari jarak yang di tempuh oleh ifrit pertama.
Ashif pun meletakkan
kubah ini di hadapan nabi sulaiman as, semuanya di kagetkan dengan keberadaan
seorang pemuda yang sangat tampan dengan pakaian yang sangat indah, pemuda ini
terlihat berada di tengah kubah sedang berdiri melaksanakan sholat.
Kemudian nabi
sulaiman masuk ke dalam kubah dengan mengucapkan salam pada pemuda tersebut,
lalu nabi sulaiman bertanya: "Gerangan apakah sebabnya hingga engkau mampu
tinggal di dasar laut yang sangat dalam ini ?".
Pemuda menjawab:
" Ya nabiyallah, Sesungguhnya dulu aku mempunyai kedua orangtua yang
sangat sepuh dan uzur, bapakku sudah tidak bisa beraktifitas lagi karena
sepuhnya, beliau hanya duduk saja. Sedangkan ibuku buta kedua matanya, aku
melayani mereka berdua selama 70 tahun.
Dan ketika ibuku akan
wafat, beliau berdo'a untukku :"Ya Allah,panjangkan umur anakku dalam
ketaatan padaMU". Dan ketika bapakku akan wafat,beliau pun berdo'a
untukku: "Ya Allah,berikanlah tempat untuk anakku dalam beribadah
kepadaMU,sebuah tempat yang tak pernah diketahui dan mampu di jangkau oleh
bangsa syetan".
Maka setelah aku
selesai memakamkan jenazah keduanya, aku pergi ke pinggir laut ini, dan aku
melihat kubah ini, aku pun masuk untuk melihat keindahan di dalamnya, kemudian
datanglah malaikat yang membawa kubah ini sedangkan aku berada di dalamnya, dan
menempatkannya di dasar laut ini".
Nabi sulaiman
bertanya lagi: "Di zaman siapakah,pertama kali engkau mendatangi pinggir
laut ini ?".
Menjawab si pemuda:
"Di zaman nabiyallah ibrohim as kholilullah".
Sejenak nabi sulaiman
menghitung tarikh/masa si pemuda sampai saat itu, maka di ketahui sipemuda
telah beribadah di kubah tersebut dalam dasar lautan selama 2400 th (Dua Ribu
Empat Ratus Tahun).
Nabi sulaiman
bertanya lagi: "Lalu bagaimana engkau memenuhi kebutuhan makan dan minummu
?".
Pemuda menjawab:
"Ya nabiyallah, setiap harinya datang padaku seekor burung berwarna
hijau,yang dalam paruhnya membawa sesuatu (makanan) berwarna kuning mirip
kepala manusia, aku memakannya, dan makanan itu memiliki semua rasa lezat yang
ada di dunia ini, setelah memakannya maka hilanglah semua rasa
lapar,haus,panas,dingin,mengantuk dan rasa lainnya (sehingga waktu ku aku
habiskan dalam beribadah kepada Allah).
Berkata nabi Sulaiman
as: "Baiklah, sekarang apakah engkau mengingankan hidup bersama kami atau
engkau kembali ketempat peribadahanmu di dasar laut?".
Pemuda menjawab:
"Kembalikanlah aku pada tempatku di dasar laut Ya Nabiyalloh".
Kemudian Nabi
sulaiman memerintahkan Ashif bin barkhoya untuk mengembalikan si pemuda dan
kubahnya ke tempat asalnya di dasar laut.
Setelah itu nabi
sulaiman berkata pada pasukannya dari bangsa jin dan manusia: "Lihat dan
kalian telah menyaksikan,bagaimana Allah telah mengijabah do'a kedua orang tua,
maka takutlah kalian untuk berbuat durhaka pada keduanya".
Takhrij
Hikayat dari kitab
Tafsir Ruh al-Bayan hal. 599-600. Tanpa sanad.
Hikayat dari kitab
Irsyad al-'Ibad, 1/282. Tanpa sanad.
Hikayat dari kitab
Hada'iqu al-Auliya' hal. 522-523. Tanpa sanad.
Abdullah bin Mubarak rahimahullah mengatakan:
الإسناد من الدين، ولولا الإسناد لقال من شاء ما شاء
“Sanad adalah sebahagian dari agama. Jika tidak ada sanad, maka orang akan berkata semaunya.” (Muqaddimah Sahih Muslim, 1/12).
Kesimpulan
Kisah ini hanya
hikayat yang tidak diketahui asal usulnya.
Rujukan
Yafi’I asy-Syafi’i
(w. 1367 M) dalam Kitabnya berjudul Raudl ar-Riyahin (روض الرياحين) fi Hikayat ash-Shalihin hal. 233.
https://ia801305.us.archive.org/32/items/FP122992/01_122991.pdf
ms
522-523
Jika melihat kisah nya ,
ReplyDeleteSubhanallah , sangat menginspirasi ,
Tapi sungguh di sayang kan , jika tidak adanya Sanad Bukhairi-Muslim ,
Berarti , Itu Tidak Jelas ,
Dan Tidak dapat Menjadi Patokan .
Masya Alloh shohih bukhori - muslim memang rujukan hadist yg menenpati posisi 1 dan 2, tetapi jgn sampai menyepelekan hadist yg diriwayatkan ulama lain, apalagi jika memang kita belum pernah belajar hadist secara khusus.. afwan
ReplyDeleteMaasyaaAllah tabarakallah,walaupun tidak ada nya sanad,setidaknya kita banyak mengambil pelajaran penting dalam kisah ini 😇
ReplyDeleteSanad hadis atau lemah dan kuat hadis hanya untuk ifta hukum, sedangkan perkataan ulama bisa menjadi dalil, paling tidak ada pegangan kita pada hari kiamat, ulama pewaris para nabi
ReplyDeletePerkataan ulama bukan dalil
DeleteAmalan ulama bukan dalil
Pengalaman ulama bukan dalil
Mimpi ulama bukan dalil
Dalil ada dua kategori :
1- disepakati : al-Quran, Hadith, Ijmak, Qias
2- tak disepakati : selain 4 di atas (Irsyad Usul Fiqh no. 3)
Manakala, urutan dalil menurut Imam as-Syafie ada lima:-
1. Al-Qur’an
2. As-Sunnah
3. Ijmak
4. Atsar
5. Qiyas
Asy-Syafi’i berkata dalam ar-Risalah 1/508:
وجهةُ العلمِ بعدُ الكتابُ والسنةُ والإجماعُ والآثارُ، وما وصفتُ من القياس عليها
“…dasar ilmu adalah Kitabullah, Sunnah Nabi, Ijmak, Atsar dan qiyas yang ku deskripsikan atas dasar dalil-dalil tersebut…”
Yang dimaksudkan ijmak adalah ijmak kaum muslimin generasi sebelum as-Syafie.
Yang dimaksudkan atsar adalah fatwa sahabat.
Fatwa sahabat ini masih diurutkan menjadi dua:-
Pertama; Diutamakan fatwa sahabat yang tidak ditentang oleh fatwa sahabat lain
Kedua: Jika ada ikhtilaf fatwa sahabat, maka dipilih yang paling dekat dengan tiga dalil sebelumnya. Jika tidak ada, maka dipilih yang paling dekat dengan qiyas.
Maka perincian ulama itu jelas merujuk kepada ulama yang berpaksikan kepada dalil, bukan kalam mereka semata2 lalu terus kita katakan ia adalah dalil,ini jelas keliru, yang kadang-kala perkataan mereka itu berseberangan dengan dalil.
Walhasil jikalau hendak dijadikan perkataan mereka sebagai nasihat, motivasi = tidak ada masalah
Alloh SWT segala galanya
ReplyDelete