Thursday, 20 June 2019

Kisah Asif bin Barkhiya dan pemuda taat ibu bapa beribadah 14000 tahun



Dikutip dari kitab Irsyaadul 'Ibaad, halaman 93 (karya Syeikh Al-imam Zainuddin Al-Maliybari)


Matan kisah

قال الإمام اليافعي: حُكي أن الله سبحانه وتعالى أوحى إلى سليمان بن داود عليهما السلام: أن اخرج إلى ساحل البحر تبصر عجبا، فخرج سليمان ومن معه من الجن والإنس ولما وصل إلى الساحل التفت يميناً وشمالاً فلم يرى شيئا، فقال لعفريت: غُص في البحر ثم ائتني بعلم ما تجد فيه، فغاص فيه ثم رجع بعد ساعة، وقال: يا نبي الله إني ذهبت في هذا البحر مسيرة كذا وكذا فلم أصل إلى قعره ولا أبصرت فيه شيئا، فقال لعفريت آخر: غص في هذا البحر وائتني بعلم ما تجده فيه، فغاص ثم رجع بعد ساعة وقال مثل قول الأول إلا أنه غاص مثل الأول مرتين، فقال لآصف بن رخيا وهو وزيره الذي ذكره الله تعالى في القرآن بقوله حكاية عنه: {قال الذي عنده علم من الكتاب} (النمل: 40) ائتني بعلم ما في هذا البحر. فجاءه بقبة من الكافور الأبيض لها أربعة أبواب، باب من در، وباب من جوهر، وباب من زبرجد أخضر، وباب من ياقوت أحمر، والأبواب كلها مُفَتَّحة ولا يقطر فيها قطرة من الماء وهي في داخل البحر في مكان عميق مثل مسيرة ما غاص فيه العفريت الأول ثلاث مرات، فوضعها بين يدي سليمان عليه السلام، وإذا في وسطها شاب حسن المنظر نقي الثياب وهو قائم يصلي، فدخل سليمان القبة وسلَّم على ذلك الشاب وقال له: ما أنزلك في قعر هذا البحر؟ فقال: يا نبي الله إنه كان أبي رجلاً مقعداً وكانت أمي عمياء فأقمت في خدمتها سبعين سنة فلما حضرت وفاة أمي قالت: اللهم أطل حياة ابني في طاعتك، فلما حضرت وفاة أبي قال: اللهم استخدم ولدي في مكان لا يكون للشيطان عليه سبيل. فخرجت إلى هذا الساحل بعدما دفنتهما فنظرت هذه القبة موضوعة، فدخلتها لأنظر حسنها، فجاء ملك من الملائكة، فاحتمل القبة وأنا فيها وأنزلني في قعر هذا البحر، قال سليمان: ففي أي زمان كنت أتيت هذا الساحل؟ قال: في زمن إبراهيم الخليل عليه السلام. فنظر سليمان في التاريخ فإذا له ألفا سنة وأربعمائة سنة وهو شاب لا شيبة فيه، قال: فما كان طعامك وشرابك في داخل هذا البحر؟ قال: يا نبي الله يأتني كل يوم طير أخضر في منقاره شئ أصفر مثل رأس الإنسان فآكله فأجد فيه طعم كل نعيم في دار الدنيا فيذهب عني الجوع والعطش والحر والبرد والنوم والنعاس والفترة والوحشة. فقال سليمان: أتقف هنا أم نردك إلى موضعك؟ فقال: ردني يا نبي الله، فقال: ردَّه يا آصف. فردَّه، ثم التفت فقال: انظروا كيف استجاب الله دعاء الوالدين فأحذركم عقوق الوالدين


Terjemahan

Imam Al-Yafi' menceritakan:
Bahwa Allah SWT mewahyukan kepada nabi Sulaiman: "Keluarlah engkau dari istanamu dan datangi pinggir sebuah laut, engkau akan menyaksikan hal yang sangat mengagumkan". Keluarlah nabi sulaiman as dengan diiringi pasukannya dari bangsa manusian dan jin, dan ketika nabi sulaiman tiba di pinggir laut, ia menoleh dan memperhatikan sekeliling arah kanan dan kirinya dan ia tidak menemukan hal yang mengagumkan. Berkata Nabi sulaiman pada jin ifrit: "Menyelamlah ke dalam laut, dan ceritakan padaku apa yang engkau temukan di dalamnya !".

Dan setelah ifrit menyelam dan mengamati isi lautan, ifrit kembali dan memberi laporan pada nabi sulaiman as: " Ya nabiy Allah, aku menyelami laut ini sejauh anu,namun aku tidak bisa mencapai dasar laut ini,dan aku tidak melihat hal yang mengagumkan itu". Nabi sulaiman as pun memerintahkan ifrit yang lain untuk menyelam: "Menyelamlah ke dalam laut, dan ceritakan padaku apa yang engkau temukan di dalamnya !".

Dan setelah ifrit kedua menyelam dan mengamati isi lautan, ifrit kembali dan menghadap nabi sulaiman as, ifrit kedua pun melaporkan hal sama dengan tidak menemukan hal yang mengagumkan tersebut, padahal ifrit kedua ini menyelam dengan dua kali balikan.
Kemudian nabi sulaiman as berkata kepada Ashif bin barkhoya, beliau adalah wazir nabi sulaiman yang disebutkan hikayatnya dalam alqur'an surat an-naml:40 (قال الذي عنده علم من الكتاب ). "Wahai Ashif bin barkhoya, menyelamlah dan sampaikan kepadaku pengetahuan yang berada dalam laut ini !".

Sesaat kemudian Ashif bin barkhoya muncul dari laut dengan membawa sebuah qubbah/kubah dari kafur (kubah = -+ bangunan persegi sebesar kamar atau ruangan, ada kubah atau cungkup sebagai penutup atasnya). Kubah ini memiliki empat pintu, pintu pertama terbuat dari intan durr, kedua dari intan jauhar, ketiga dari intan zabarjad hijau dan pintu keempat terbuat dari intan yaqut berwarna merah. Anehnya pintu ini selalu terbuka namun tidak ada setetespun air laut yang masuk kedalam kubah ini, padahal kubah ini di temukan di kedalaman laut dengan jarak tiga kali lipat jauhnya dari jarak yang di tempuh oleh ifrit pertama.

Ashif pun meletakkan kubah ini di hadapan nabi sulaiman as, semuanya di kagetkan dengan keberadaan seorang pemuda yang sangat tampan dengan pakaian yang sangat indah, pemuda ini terlihat berada di tengah kubah sedang berdiri melaksanakan sholat.
Kemudian nabi sulaiman masuk ke dalam kubah dengan mengucapkan salam pada pemuda tersebut, lalu nabi sulaiman bertanya: "Gerangan apakah sebabnya hingga engkau mampu tinggal di dasar laut yang sangat dalam ini ?".
Pemuda menjawab: " Ya nabiyallah, Sesungguhnya dulu aku mempunyai kedua orangtua yang sangat sepuh dan uzur, bapakku sudah tidak bisa beraktifitas lagi karena sepuhnya, beliau hanya duduk saja. Sedangkan ibuku buta kedua matanya, aku melayani mereka berdua selama 70 tahun.

Dan ketika ibuku akan wafat, beliau berdo'a untukku :"Ya Allah,panjangkan umur anakku dalam ketaatan padaMU". Dan ketika bapakku akan wafat,beliau pun berdo'a untukku: "Ya Allah,berikanlah tempat untuk anakku dalam beribadah kepadaMU,sebuah tempat yang tak pernah diketahui dan mampu di jangkau oleh bangsa syetan".

Maka setelah aku selesai memakamkan jenazah keduanya, aku pergi ke pinggir laut ini, dan aku melihat kubah ini, aku pun masuk untuk melihat keindahan di dalamnya, kemudian datanglah malaikat yang membawa kubah ini sedangkan aku berada di dalamnya, dan menempatkannya di dasar laut ini".

Nabi sulaiman bertanya lagi: "Di zaman siapakah,pertama kali engkau mendatangi pinggir laut ini ?".
Menjawab si pemuda: "Di zaman nabiyallah ibrohim as kholilullah".

Sejenak nabi sulaiman menghitung tarikh/masa si pemuda sampai saat itu, maka di ketahui sipemuda telah beribadah di kubah tersebut dalam dasar lautan selama 2400 th (Dua Ribu Empat Ratus Tahun).
Nabi sulaiman bertanya lagi: "Lalu bagaimana engkau memenuhi kebutuhan makan dan minummu ?".
Pemuda menjawab: "Ya nabiyallah, setiap harinya datang padaku seekor burung berwarna hijau,yang dalam paruhnya membawa sesuatu (makanan) berwarna kuning mirip kepala manusia, aku memakannya, dan makanan itu memiliki semua rasa lezat yang ada di dunia ini, setelah memakannya maka hilanglah semua rasa lapar,haus,panas,dingin,mengantuk dan rasa lainnya (sehingga waktu ku aku habiskan dalam beribadah kepada Allah).

Berkata nabi Sulaiman as: "Baiklah, sekarang apakah engkau mengingankan hidup bersama kami atau engkau kembali ketempat peribadahanmu di dasar laut?".
Pemuda menjawab: "Kembalikanlah aku pada tempatku di dasar laut Ya Nabiyalloh".
Kemudian Nabi sulaiman memerintahkan Ashif bin barkhoya untuk mengembalikan si pemuda dan kubahnya ke tempat asalnya di dasar laut.

Setelah itu nabi sulaiman berkata pada pasukannya dari bangsa jin dan manusia: "Lihat dan kalian telah menyaksikan,bagaimana Allah telah mengijabah do'a kedua orang tua, maka takutlah kalian untuk berbuat durhaka pada keduanya".



Takhrij

Hikayat dari kitab Tafsir Ruh al-Bayan hal. 599-600. Tanpa sanad.

Hikayat dari kitab Irsyad al-'Ibad, 1/282. Tanpa sanad.

Hikayat dari kitab Hada'iqu al-Auliya' hal. 522-523. Tanpa sanad.


Abdullah bin Mubarak rahimahullah mengatakan:

الإسناد من الدين، ولولا الإسناد لقال من شاء ما شاء


“Sanad adalah sebahagian dari agama. Jika tidak ada sanad, maka orang akan berkata semaunya.” (Muqaddimah Sahih Muslim, 1/12).


Kesimpulan 
Kisah ini hanya hikayat yang tidak diketahui asal usulnya.



Rujukan

Yafi’I asy-Syafi’i (w. 1367 M) dalam Kitabnya berjudul Raudl ar-Riyahin (روض الرياحين) fi Hikayat ash-Shalihin hal. 233.


https://ia801305.us.archive.org/32/items/FP122992/01_122991.pdf   ms 522-523

6 comments:

  1. Jika melihat kisah nya ,
    Subhanallah , sangat menginspirasi ,
    Tapi sungguh di sayang kan , jika tidak adanya Sanad Bukhairi-Muslim ,
    Berarti , Itu Tidak Jelas ,
    Dan Tidak dapat Menjadi Patokan .

    ReplyDelete
  2. Masya Alloh shohih bukhori - muslim memang rujukan hadist yg menenpati posisi 1 dan 2, tetapi jgn sampai menyepelekan hadist yg diriwayatkan ulama lain, apalagi jika memang kita belum pernah belajar hadist secara khusus.. afwan

    ReplyDelete
  3. MaasyaaAllah tabarakallah,walaupun tidak ada nya sanad,setidaknya kita banyak mengambil pelajaran penting dalam kisah ini 😇

    ReplyDelete
  4. Sanad hadis atau lemah dan kuat hadis hanya untuk ifta hukum, sedangkan perkataan ulama bisa menjadi dalil, paling tidak ada pegangan kita pada hari kiamat, ulama pewaris para nabi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Perkataan ulama bukan dalil
      Amalan ulama bukan dalil
      Pengalaman ulama bukan dalil
      Mimpi ulama bukan dalil

      Dalil ada dua kategori :

      1- disepakati : al-Quran, Hadith, Ijmak, Qias
      2- tak disepakati : selain 4 di atas (Irsyad Usul Fiqh no. 3)

      Manakala, urutan dalil menurut Imam as-Syafie ada lima:-

      1. Al-Qur’an
      2. As-Sunnah
      3. Ijmak
      4. Atsar
      5. Qiyas

      Asy-Syafi’i berkata dalam ar-Risalah 1/508:


      وجهةُ العلمِ بعدُ الكتابُ والسنةُ والإجماعُ والآثارُ، وما وصفتُ من القياس عليها

      “…dasar ilmu adalah Kitabullah, Sunnah Nabi, Ijmak, Atsar dan qiyas yang ku deskripsikan atas dasar dalil-dalil tersebut…”

      Yang dimaksudkan ijmak adalah ijmak kaum muslimin generasi sebelum as-Syafie.

      Yang dimaksudkan atsar adalah fatwa sahabat.

      Fatwa sahabat ini masih diurutkan menjadi dua:-

      Pertama; Diutamakan fatwa sahabat yang tidak ditentang oleh fatwa sahabat lain

      Kedua: Jika ada ikhtilaf fatwa sahabat, maka dipilih yang paling dekat dengan tiga dalil sebelumnya. Jika tidak ada, maka dipilih yang paling dekat dengan qiyas.

      Maka perincian ulama itu jelas merujuk kepada ulama yang berpaksikan kepada dalil, bukan kalam mereka semata2 lalu terus kita katakan ia adalah dalil,ini jelas keliru, yang kadang-kala perkataan mereka itu berseberangan dengan dalil.

      Walhasil jikalau hendak dijadikan perkataan mereka sebagai nasihat, motivasi = tidak ada masalah

      Delete

Kisah hamil perempuan mandul di zaman nabi musa as

  Matan kisah   Seorang wanita telah datang kepada Nabi Musa. Wanita itu berkata: “Doalah kepada Tuhanmu agar mengurniakan kepadaku seor...