Adalah pelik jika seorang muslim boleh mengungkap kata-kata
bahawa semua agama adalah sama. Malah jika diperhatikan di dalam al Quran,
Allah menceritakan keadaan ahli kitab dikalangan Yahudi dan Kristian serta
orang-orang yang menyembah berhala, setelah dibentangkan bukti dan kebenaran
dihadapan mereka dan jika mereka menolak, mereka akan dibalas dimasukkan ke
dalam neraka:
“Sesungguhnya orang-orang yang
kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik itu akan ditempatkan di dalam
neraka Jahannam, kekallah mereka di dalamnya. Mereka itulah sejahat-jahat
makhluk.” (Surah al Bayyinah: 6)
Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad bersabda yang
bermaksud:
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لاَ يَسْمَعُ بِي
أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الأُمَّةِ يَهُودِيٌّ وَلاَ نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ
يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ إِلاَّ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ
“Demi zat yang jiwa Muhammad ditangan-Nya. Tiada seorang-pun dari
umat ini yang mendengar seruanku, baik Yahudi mahupun Nasrani, tetapi ia tidak
beriman kepada seruan yang aku sampaikan, kemudian ia mati, pasti ia termasuk
penghuni neraka”. (HR. Muslim no.153 dalam kitabul Iman)
Ini merupakan dalil yang sangat tegas bahawasanya hukum asal
seorang yang meninggal bukan di atas Islam, sementara telah sampai hujjah
kepadanya, maka ia adalah penghuni neraka.
جاء أعرابي إلى النبي صلى الله عليه و سلم فقال يا رسول الله إن
أبي كان يصل الرحم وكان وكان فأين هو قال في النار …قال رسول الله صلى الله عليه و
سلم حيثما مررت بقبر مشرك فبشره بالنار قال فأسلم الأعرابي بعد وقال لقد كلفني
رسول الله صلى الله عليه و سلم تعبا ما مررت بقبر كافر إلا بشرته بالنار
Ada seorang arab badui menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
lalu berkata : “Wahai Rasulullah, sesungguhnya ayahku (yang mati dalam keadaan
musyrik) dahulu menyambung silaturahim, dan melakukan kebaikan kebaikan, maka
dimanakah ayahku?”. Nabi berkata, “Di neraka“….Rasulullah berkata kepadanya,
“Bilamana saja engkau melewati kuburan seorang musyrik maka kabarilah ia dengan
neraka”. Lalu arab badui tersebut masuk Islam setelah itu, dan arab badui
tersebut berkata, “Sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah
menugaskan aku dengan pekerjaan yang berat, tidaklah aku melewati kuburan
seorang kafir kecuali aku kabarkan ia dengan neraka” (HR Ibnu Maajah no 1278,
sahih)
Sangatlah jelas bahawa hukum asal non muslim adalah di neraka,
sehingga arab badui tersebut setiap kali melewati kuburan kafir/musyrik maka
iapun menyatakan kepada penghuni kubur tersebut, “Selamat masuk neraka”.
ثَلَاثَةٌ يُؤْتَوْنَ أَجْرَهُمْ مَرَّتَيْنِ : رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ
الْكِتَابِ آمَنَ بِنَبِيِّهِ ، وَأَدْرَكَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَآمَنَ بِهِ
“Tiga golongan yang akan mendapatkan dua pahala : Seseorang dari
golongan Ahli Kitab yang beriman kepada Nabinya dan beriman kepada Muhammad
Shalallahu alaihi wa sallam”.[Hadits Riwayat. Bukhari no. 97 dalam Kitabul Ilmu.
Adapun sekarang, kedua kaum ini telah mengetahui kebenaran Muhammad
sebagai rasul dan mengenalnya, tetapi mereka tetap menentangnya. Oleh sebab
itu, kedua kaum ini berhak menjadi kaum yang dimurkai Allah. Saya (Syaikh
Utsaimin) serukan kepada kaum Yahudi dan Nasrani untuk beriman kepada Allah,
semua RasulNya dan mengikuti Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam kerana
hal inilah yang diperintahkan kepada mereka didalam kitab-kitab mereka (Majmu
Fatawa 3/18-23), sebagaimana firman Allah :
Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat;
sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman :
“Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku
meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang
yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada
ayat-ayat Kami. (Iaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang umi yang
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi
mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang makruf dan melarang mereka dari
mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan
mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban
dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman
kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang
diturunkan kepadanya (Al Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung”
[Al-A’raf/7 : 156 -157]
Rujukan
Fatwa Kontemporari Yusuf al-Qardhawi (3/47, 55), PTS Publication
Fatwa Soaljawab Islam no. 20938
No comments:
Post a Comment