اَللَّهُمَّ
اجْعَلْ نَفْسِيْ مُطْمَئِنَّةً، تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ، وَتَرْضَى بِقَضَائِكَ
“Ya Allah, jadikan jiwa kami menjadi tenang, beriman akan adanya
pertemuan dengan-Mu, dan rela atas garis yang Engkau tentukan.”
Setelah ijazah dari Rasulullah
tadi dibaca tiga kali sehari, pemuda tersebut mengaku, “Setelah saya membaca
itu, saya tidak pernah lupa tentang apapun. (Habib Zain bin Ibrâhîm bin
Sumaith, Al-Manhajus Sâwî, Dârul Ilmi wad Da’wah, [Hadramaut, 2005], halaman
234),
Matan hadith
اَللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ نَفْسًا بِكَ مُطْمَئِنَّةً، تُؤْمِنُ
بِلِقَائِكَ، وَتَرْضَى بِقَضَائِكَ، وَتَقْنَعُ بِعَطَائِكَ.
Terjemahan
“Ya Allah, aku meminta kepadaMu jiwa yang yang merasa tenang kepadaMu,
yang yakin akan bertemu denganMu, yang redha dengan ketetapanMu, dan yang
merasa cukup dengan pemberianMu.”
Takhrij
HR. at-Thabrani no. 7490, ad-Dailami no. 1835 dan Ibnu 'Asakir dalam
Tarikh Dimasyq 35/81, dari Abu Umamah al-Bahili.
Disahihkan oleh as-Suyuthi dalam Jamius Saghir no. 6118.
Didhaifkan oleh Syeikh al-Albani dalam Silsilah Hadith Dhaif no. 4060.
No comments:
Post a Comment