Tuesday, 15 December 2020

Tafsir surat az-Zukruf ayat 67

 

Matan hadith

 

أَخْبَرَنَا إِسْرَائِيلُ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ، عَنِ الْحَارِثِ ، عَنْ عَلِيٍّ، رضي الله عَنْهُ: {الأخِلاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلا الْمُتَّقِينَ} قَالَ: خَلِيلَانِ مُؤْمِنَانِ، وَخَلِيلَانِ كَافِرَانِ، فَتُوُفِّيَ أَحَدُ الْمُؤْمِنَيْنِ وَبُشِّرَ بِالْجَنَّةِ فَذَكَرَ خَلِيلَهُ، فَقَالَ: اللَّهُمَّ، إِنْ فُلَانًا خَلِيلِي كَانَ يَأْمُرُنِي بِطَاعَتِكَ وَطَاعَةِ رَسُولِكَ، وَيَأْمُرُنِي بِالْخَيْرِ وَيَنْهَانِي عَنِ الشَّرِّ، وَيُنْبِئُنِي أَنِّي مُلَاقِيكَ، اللَّهُمَّ فَلَا تُضِلَّهُ بَعْدِي حَتَّى تُرِيَهُ مِثْلَ مَا أَرَيْتَنِي، وَتَرْضَى عَنْهُ كَمَا رَضِيتَ عَنِّي. فَيُقَالُ لَهُ: اذْهَبْ فَلَوْ تَعْلَمُ مَا لَهُ عِنْدِي لَضَحِكْتَ كَثِيرًا وَبَكَيْتَ قَلِيلًا. قَالَ: ثُمَّ يَمُوتُ الْآخَرُ، فَتَجْتَمِعُ أَرْوَاحُهُمَا، فَيُقَالُ: لِيُثْنِ أَحَدُكُمَا عَلَى صَاحِبِهِ، فَيَقُولُ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا لِصَاحِبِهِ: نِعْمَ الْأَخُ، وَنِعْمَ الصَّاحِبُ، وَنِعْمَ الْخَلِيلُ. وَإِذَا مَاتَ أَحَدُ الْكَافِرَيْنِ، وَبُشِّرَ بِالنَّارِ ذَكَرَ خَلِيلَهُ فَيَقُولُ: اللَّهُمَّ إِنَّ خَلِيلِي فُلَانًا كَانَ يَأْمُرُنِي بِمَعْصِيَتِكَ وَمَعْصِيَةِ رَسُولِكَ، وَيَأْمُرُنِي بِالشَّرِّ وَيَنْهَانِي عَنِ الْخَيْرِ، وَيُخْبِرُنِي أَنِّي غَيْرُ مُلَاقِيكَ، اللَّهُمَّ فَلَا تَهْدِهِ بَعْدِي حَتَّى تُرِيَهُ مِثْلَ مَا أَرَيْتَنِي، وَتَسْخَطَ عَلَيْهِ كَمَا سَخِطْتَ عَلَيَّ. قَالَ: فَيَمُوتُ الْكَافِرُ الْآخَرُ، فَيُجْمَعُ بَيْنَ أَرْوَاحِهِمَا فَيُقَالُ: لِيُثْنِ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْكُمَا عَلَى صَاحِبِهِ. فَيَقُولُ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا لِصَاحِبِهِ: بِئْسَ الْأَخُ، وَبِئْسَ الصَّاحِبُ، وَبِئْسَ الْخَلِيلُ.

 

Terjemahan

 

Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kami Israil, dari Abu Ishaq, dari Al Haris, dari Ali radhiyallahu 'anhu sehubungan dengan makna firman Nya :

"Teman teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang orang yang bertakwa". (QS. Az Zukhruf : 67) Yang dimaksud adalah dua orang mukmin yang berteman karib, dan dua orang kafir yang saling berteman karib. Salah seorang dari kedua orang mukmin yang berteman itu diwafatkan, dan ia diberi kabar gembira akan masuk syurga.  Lalu teringatlah ia kepada temannya itu. Maka ia berdoa, "Ya Allah, sesungguhnya si Fulan adalah teman dekatku. dia selalu memerintahkan kepadaku agar taat kepada Engkau dan taat kepada rasul­ Mu, serta selalu memerintahkan kepadaku melakukan kebaikan dan melarangku melakukan perbuatan jahat, dan dia bercerita kepadaku bahawa aku akan berjumpa dengan Engkau.  Ya Allah, janganlah Engkau sesatkan dia sesudahku (wafat) hingga Engkau perlihatkan kepadanya seperti apa yang Engkau perlihatkan kepadaku sekarang (syurga), dan Engkau redhai dia sebagaimana Engkau redhai diriku". Maka dikatakan kepadanya, "Pergilah, sekiranya kamu mengetahui apa yang disediakan untuknya di sisi Ku, tentulah engkau banyak tertawa dan sedikit menangis". Kemudian temannya itu diwafatkan, lalu keduanya berjumpa di alam arwah, maka dikatakan kepada keduanya, "Hendaklah salah seorang dari kamu berdua saling memuji kepada temannya". Maka masing masing dari keduanya berkata kepada temannya, "Engkau adalah sebaik baik saudara, engkau adalah sebaik baik teman, dan engkau adalah sebaik baik kekasih". Apabila salah seorang dari dua orang kafir yang berteman meninggal dunia, lalu ia diberi ancaman akan masuk neraka, teringatlah ia kepada temannya.  Ia berkata, "Ya Allah, sesungguhnya teman dekat ku si Fulan selalu menganjurkan kepadaku untuk berbuat derhaka terhadap Engkau dan menderhakai RasulMu, memerintahkan kepadaku untuk melakukan kejahatan dan melarangku mengerjakan kebaikan, dan ia bercerita kepadaku bahwa aku tidak akan berjumpa dengan Engkau. Ya Allah, janganlah Engkau beri dia petunjuk sesudahku (wafat) hingga Engkau perlihatkan kepadanya hal yang semisal dengan apa yang Engkau perlihatkan kepadaku (neraka), dan Engkau murkai dia sebagaimana Engkau murkai aku". Maka temannya yang kafir itu diwafatkan. Kemudian berkumpullah keduanya, lalu dikatakan, "Hendaklah masing masing dari kamu mencaci yang lainnya". Maka masing masing dari keduanya mengatakan kepada temannya, "Engkau adalah seburuk buruk saudara, engkau adalah seburuk buruk teman, engkau adalah seburuk buruk kekasih". Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim.

 

Takhrij

 

Ia atsar dari sahabat Ali bin Abi Thalib ra. yang diriwayatkan oleh at-Thabari dalam Tafsirnya 25/94, Baihaqi dalam Syuabul Iman no. 8997, Ibn Katsir dalam Tafsirnya 4/144 yang diriwayatkan oleh Ibn Abi Hatim, ketika mentafsirkan ayat 67 surah az-Zukhruf.

 

Sanadnya dhaif menurut pentahqiq kitab Jami' Syuabul Iman 12/47.

No comments:

Post a Comment

Kisah hamil perempuan mandul di zaman nabi musa as

  Matan kisah   Seorang wanita telah datang kepada Nabi Musa. Wanita itu berkata: “Doalah kepada Tuhanmu agar mengurniakan kepadaku seor...