Monday, 21 February 2022

Muti'ah wanita yang pertama masuk syurga

 

Kisah tular,

 

Suatu ketika, Siti fatimah bertanya kepada Rasulullah . Siapakah Perempuan yang kelak pertama kali masuk syurga ? Rasulullah menjawab:” Dia adalah seorang wanita yang bernama Muti’ah”.

 

Siti Fatimah terkejut. Ternyata bukan dirinya, seperti yang dibayangkannya. Mengapa justru orang lain, padahal dia adalah putri Rasulullah sendiri? Maka

timbullah keinginan fatimah untuk mengetahui siapakan gerangan perempuan itu? Dan apakah yang telah di perbuatnya hingga dia mendapat kehormatan yang begitu tinggi?

 

Setelah minta izin kepada suaminya, Ali Bin Abi Thalib, Siti Fatimah berangkat mencari rumah kediaman Muti’ah. Putranya yang masih kecil yang bernama Hasan diajak ikut serta.

 

Ketika tiba di rumah Muti’ah, Siti Fatimah mengetuk pintu seraya memberi salam, “Assalamu’alaikum…!”

 

“Wa’alaikumussalaam! Siapa di luar?” terdengar suara yang lemah lembut dari dalam rumah. Suaranya cerah dan merdu.

 

“Saya Fatimah, Putri Rasulullah ,” sahut Fatimah kembali.

 

“Alhamdulillah, alangkah bahagia saya hari ini Fatimah, putri Rasulullah , sudi berkunjung ke rumah saya,” terdengar kembali jawapan dari dalam. Suara itu terdengar ceria dan semakin mendekati ke pintu.

 

“Sendirian, Fatimah?” tanya seorang perempuan sebaya dengan Fatimah, Yaitu Muti’ah seraya membukakan pintu.

 

“Aku ditemani Hasan,” jawab Fatimah.

 

“Aduh maaf ya,” kata Muti’ah, suaranya terdengar menyesal. Saya belum mendapat izin dari suami saya untuk menerima tamu lelaki.”

 

“Tapi Hassan kan masih kecil?” jelas Fatimah.

 

“Meskipun kecil, Hassan adalah seorang lelaki . Besok saja Anda datang lagi, ya? saya akan minta izin dulu kepada suami saya,” kata Mutiah dengan rasa bersalah dan kesal terhadap Fatimah.

 

Sambil menggeleng-gelengkan kepala , Fatimah minta diri dan kembali pulang.

 

esoknya, Fatimah datang lagi ke rumah Muti’ah, kali ini a ditemani oleh Hassan dan Husain. mereka mendatangi rumah Muti’ah. Setelah memberi salam dan dijawab gembira, masih dari dalam rumah Muti’ah bertanya:

 

“Kau masih ditemani oleh Hasan, Fatimah? Suami saya sudah memberi izin.”Jawab Fatimah "Ya saya datang bersama Hasan dan Husain “ Mutiah berkata" Kenapa kelmarin tidak cakap? Yang dapat izin cuma Hasan, dan Husain belum. Terpaksa saya tidak dapatmenerimanya juga untuk masuk ke rumah , “ dengan perasaan menyesal, Muti’ah kali ini juga menolak.

 

Hari itu Fatimah gagal lagi untuk bertemu dengan Muti’ah. Dan keesokan harinya Fatimah kembali lagi, mereka disambut baik oleh perempuan itu dirumahnya.

 

Keadaan rumah Mutiah sangat sederhana, tak ada satupun perabot mewah yang menghiasi rumah itu. Namun, semuanya teratur rapi. Tempat tidur yang terbuat dengan kasar juga terlihat bersih, alasnya yang putih, dan baru dicuci. Bau dalam ruangan itu harum dan sangat segar, membuat orang selesa tinggal di rumah.

 

Fatimah sangat kagum melihat suasana yang sangat menyenangkan itu, sehingga Hasan dan Husain berasa sungguh selesa berada di rumah orang, kali ini nampak asyik bermain-main.

 

“Maaf ya, saya tak dapat menemani Fatimah duduk dengan tenang, sebab saya harus menyiapkan makan buat suami saya,” kata Mutiah sambil mundar mandir dari dapur ke ruang tamu.

 

Menjelang tengah hari , masakan itu sudah siap semuanya, kemudian di letakkan di atas meja . Dan juga cambuk (Ala yang buat rotan tu 😄)

 

“Suamimu bekerja dimana?” Tanya Fatimah

 

“Di ladang,” jawab Muti’ah.

 

“Pengembala?” Tanya Fatimah lagi.

 

“Bukan. Bercucuk Tanam.”

 

“Tapi, mengapa kau bawakan cambuk?”

 

“Oh, itu?” sahut Mutiah denga tersenyum.” Cambuk itu kusediakan untuk keperluan lain. Maksudnya begini, kalau suami saya sedang makan, lalu kutanyakan apakah masakan saya sesuai atau tidak? Kalau dia mengatakan sesuai dan sedap , maka tidak akan terjadi apa-apa. Tetapi kalau dia cakap tidak sesuai, cambuk itu akan saya berikan kepadanya, agar punggung saya dicambuknya, sebab bagi saya itu beerti saya tidak dapat melayani suami dengan baik dan menyenangkan hatinya.”

 

“Apakah itu kehendak suamimu?” Tanya Fatimah kehairanan.

 

“Oh, bukan! Suami saya adalah seorang penuh kasih sayang. Ini semua adalah kehendakku sen

 

diri, agar aku tidak menjadi isteri yang derhaka kepada suami.”

 

Mendengar penjelasan itu, Fatimah menggeleng-gelengkan kepala. Kemudian ia meminta diri, untuk pulang.

 

“Patut lah Muti’ah kelak menjadi seorang perempuan yang pertama kali masuk syurga ,” kata Fatimah dalam hati, di tengah perjalannya pulang, “Dia sangat berbakti kepada suami dengan telus. Perilaku kesetiaan seperti itu bukanlah sesuatu yang selalunya ada pada wanita, Dia merupakan cermin dan contoh bagi ketulusan dan pengorbanan kaum wanita yang harus dihargai dengan prilaku yang sama.”

 

Oh ada lagi .

Tidak hanya itu, saat itu masih ada benda kipas dan kain kecil.

 

“Buat apa benda ini Muti’ah?” Muti’ah tersenyum malu. Namun setelah didesak iapun bercerita. “Engkau tahu Fatimah, suamiku seorang pekerja keras memeras peluh dari hari ke hari. Aku sangat sayang dan hormat kepadanya. Begitu kulihat ia pulang kerja, cepat-cepat kusambut kedatangannya. Kubuka bajunya, ku lapkan tubuhnya dengan kain kecil ini hingga kering peluhnya. Ia-pun berbaring ditempat tidur melepaskan keletihan, lalu aku kipaskan beliau hingga letihnya hilang atau tertidur”

 

MashaAllah

sungguh mulia Siti Muti’ah, wanita ini sangat taat kepada suaminya. Maka tidak hairanlah Rasullullah memberitahu dia wanita pertama yang masuk ke syurga Allah.

 

Semoga Bermanfaat...Layan suami korang baik-baik taw .solat 5 waktu , Puasa dibulan ramadhan taat pada suami dah cukup buatkan kamu wahai kaum Hawa untuk memilih pintu syurga manapun yang kamu hendak masuk.

 

Info Tambahan : Wanita ini (Siti Muti'ah) sebenarnya pengendali kereta kuda Saidatina Fatimah r.ha ketika memasuki syurga.

 

Sebab itu lah dia dikatakan oleh Rasulullah wanita pertama yang memasuki Syurga , kerana dia berada dihapan Saidatina Fatimah r.ha ketika memasuki syurga.

 

Wallahua'lam.

 

Takhrij

 

Tidak ditemui sumber asal.

 

Malah tidak ada hadith sahih dhaif palsu yang menceritakan siapa wanita pertama yang memasuki syurga dahulu.

 

Terdapat sebuah hadith dari A’isyah radhiyallahu ‘anha, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

سَيِّدَاتُ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ أَرْبَعٌ: مَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ، وَفَاطِمَةُ بِنْتُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَخَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ، وَآسِيَةُ

 

Pemuka wanita ahli syurga ada empat: Maryam bintu Imran, Fatimah bintu Rasulillah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Khadijah bintu Khuwailid, dan Asiyah.” (HR. Hakim no. 4853 dan dinilai sahih oleh ad-Zahabi sesuai syarat Muslim).

 

Jika benar Mutiah adalah wanita pertama yang masuk surga, seperti yang diceritakan, tentu dia masuk dalam daftar pemuka wanita ahli syurga.

 

Dalam Fatawa Syabakah Islamiyah dinyatakan,

 

وأما أول من يدخلها من النساء فلم نقف عليه من وجه صحيح إلا أن النبي صلى الله عليه وسلم أخبر عن سيدات نساء أهل الجنة

 

Tentang wanita yang pertama kali masuk syurga, kami tidak menjumpai dalil yang sahih, selain sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang sayyidat (para pemimpin wanita) ahli syurga.

 

Kemudian lembaga fatwa menyebutkan hadith dari A’isyah di atas. (Fatawa Syabakah Islamiyah  no. 60999).

 

Mentaati Suami adalah amal mulia bagi para wanita. Gelar kehormatan bagi setiap muslimah. Namun bukan bererti, kita boleh memotivasi mereka dengan hadith yang sama sekali tidak ada sumbernya. Kerana berdusta atas nama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam termasuk dosa besar.

 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ

 

”Siapa yang sengaja berdusta atas namakku, hendaknya dia siapkan tempatnya di neraka.” (Muttafaq ’alaih).

 

Yang mendekati kebenaran insyaAllah, Mariam akan memasuki syurga terlebih dahulu berbanding wanita yang lain (Fatwa Syabakah Islamiyah no. 82188)

 

 

Rujukan

  

Fatwa Syabakah Islamiyah no. 60999, 82188

No comments:

Post a Comment

Kisah hamil perempuan mandul di zaman nabi musa as

  Matan kisah   Seorang wanita telah datang kepada Nabi Musa. Wanita itu berkata: “Doalah kepada Tuhanmu agar mengurniakan kepadaku seor...