Tuesday 24 December 2019

Hadith doa berjemaah lepas solat



Matan hadith


لاَ يَجْتَمِعُ قَوْمٌ مُسْلِمُوْنَ يَدْعُوْ بَعْضُهُمْ وَيُؤَمِّنُ بَعْضُهُمْ إِلاَّ اسْتَجَابَ اللهُ دُعَاءَهُمْ


Terjemahan

Tidak lah berkumpul suatu kaum Muslimin, lalu sebagian mereka berdoa, dan sebagian lainnya mengucapkan amin, kecuali Allah pasti mengabulkan doa mereka.

Takhrij

HR. al-Thabarani dalam al-Mu’jam al-Kabir no. 3536, dan al-Hakim dalam al-Mustadrak no. 5478 dan Baihaqi dalam Dalail Nubuwah 7/113 dari Habib bin Maslamah al-Fihri ra. Al-Hakim berkata, hadith ini sahih sesuai persyaratan Muslim. Al-Hafizh al-Haitsami berkata dalam Majma’ al-Zawaid 10/173, para perawi hadith ini adalah para perawi hadith sahih, kecuali Ibn Lahi’ah, seorang yang hadithnya bernilai hasan. Ibnu Hajar al-Asqalani menilai hadith ini gharib dalam Nataij al-Afkar 2/34. Syeikh al-Albani menilai hadith ini dhaif dalam Silsilah Hadith Dhaif no. 5968.


Matan hadith

اَلدَّاعِيْ وَالْمُؤَمِّنُ فِي اْلأَجْرِ شَرِيْكَانِ

Terjemahan

Orang yang berdoa dan orang yang membaca amin sama-sama memperoleh pahala.

Takhrij

HR. al-Dailami dalam Musnad al-Firdaus no. 3093 dari Ibnu Abbas ra. As-Suyuthi menilai hadith ini dhaif dalam Jamius Saghir no. 4229. Syeikh al-Albani menilai hadith ini palsu dalam Silsilah Hadith Dhaif no. 3608. Muhammad Jarullah Sa’di menilai hadith ini dhaif dalam Al-Nawafih al-‘Ithrah no. 141. Dan di dalamnya ialah Ismail Al-Shami; Az-Zahabi berkata dia pemalsu hadith, dan Juwaibir bin Sa’ed, Al-Darqutni dan yang lainnya berkata dia matruk (Faidhul Qadir 3/536; Silsilah Hadith Dhaif 8/99).

Menurut al-Hafizh Ahmad bin al-Shiddiq al-Ghumari dalam kitabnya al-Mudawi li-’Ilal al-Jami’ al-Shaghir wa Syarhai al-Munawi 4/43, kelemahan hadith al-Dailami di atas dapat diperkuat dengan ayat al-Quran. Allah SWT berfirman tentang kisah Nabi Musa AS:

قَالَ قَدْ أُجِيبَتْ دَعْوَتُكُمَا فَاسْتَقِيمَا. (يونس : ٨٩).

“Allah berfirman: “Sesungguhnya telah diperkenankan doa kamu berdua, oleh kerana itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus.” (QS. Yunus : 89).

Dalam ayat di atas, al-Qur’an menegaskan tentang dikabulkannya doa Nabi Musa AS dan Nabi Harun AS. Padahal yang berdoa sebenarnya Nabi Musa AS, sedangkan Nabi Harun AS hanya mengucapkan amin, sebagaimana diterangkan oleh para ulama ahli tafsir. Penilaian Ghumairi perlu diteliti semula.

No comments:

Post a Comment

Hadith tidurnya orang alim lebih baik dari ibadahnya orang jahil

  Matan hadith   نوم العالم أفضل من عبادة الجاهل   Terjemahan   Tidurnya orang alim lebih baik dari ibadahnya orang jahil   ...