Thursday, 19 January 2023

Hadith seandainya kalian tidak berbuat dosa, Allah akan gantikan kalian

 

 

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

 

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ لَمْ تُذْنِبُوا لَذَهَبَ اللَّهُ بِكُمْ، وَلَجَاءَ بِقَوْمٍ يُذْنِبُونَ ، فَيَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ فَيَغْفِرُ لَهُمْ

 

Demi Zat yang diriku berada ditanganNya, jika kalian tidak berbuat dosa Allah akan hilangkan kalian dan Allah akan datangkan kaum lain yang berdosa, lalu mereka pun minta ampun kepada Allah, Allah pun ampuni dosa mereka (HR. Imam Muslim 2749).

 

Syarah

 

Syeikh Shalih al Fauzan hafizahullah menjelaskan makna hadith ini ketika beliau mengatakan:

 

 Makna hadith ini sangat jelas, bahwa Allah -subhanahu wa ta’ala- senang jika hamba-Nya meminta ampun kepada-Nya dan Allah -subhanahu wa ta’ala- akan mengampuni mereka supaya nampak keutamaan Allah -subhanahu wa ta’ala- dan pengaruh dari sifat-Nya yaitu Al Ghafar dan Al Ghafur (Yang Maha Mengampuni) dan ini sebagaimana disebutkan di dalam firman-Nya:

 

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَه

“Katakanlah: “Hai hamba-hambaKu yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Rabbmu, dan berserah dirilah kepada-Nya” [QS. Az-Zumar: 53-54]

 

Hadith ini menunjukkan dua perkara yang agung:

 

a.       Yang pertama bahawa Allah subhanahu wa ta’ala Maha memaafkan, suka memaafkan, Maha pengampun, dan suka mengampuni.

 

b.       Yang kedua di dalam hadith ini ada khabar gembira bagi orang-orang yang bertaubat kepada Allah dimana Allah subhanahu wa ta’ala akan menerima taubat mereka dan akan mengampuni dosa-dosa mereka maka janganlah mereka berputus asa dari rahmat Allah subhanahu wa ta’ala dan jangan pula terus menerus melakukan maksiat. Akan tetapi yang mereka harus lakukan adalah bertaubat dan beristighfar kepada Allah subhanahu wa ta’ala kerana Allah subhanahu wa ta’ala membukakan pintu istighfar bagi mereka. Demikian pula pintu membukakan pintu taubat. Inilah makna dari hadith tersebut.

 

Hadith ini juga telah menghilangkan kesombongan dari manusia karena terkadang manusia sombong terhadap dirinya dan ilmunya, padahal manusia adalah tempat kesalahan tempat ketergelinciran dan tempat kekurangan. Maka kewajipan anda adalah bersegera bertaubat dan beristighfar dari segala kekurangannya, kesalahannya, dan tergelincirnya. Jangan dia beranggapan bahawa dia adalah makhluk yang sempurna atau dia merasa tidak perlu pada istighfar.

 

Hadith ini memberikan dorongan dan motivasi untuk beristighfar kepada Allah kerana Allah subhanahu wa ta’ala senang jika hamba-hamba-Nya beristighfar dan bertaubat kepadaNya.

 

Juga menjelaskan bahawa setiap Bani Adam akan sering melakukan kesalahan dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah orang yang bertaubat kepada Allah sebagaimana disebutkan dalam hadith riwayat Imam Ahmad dalam musnadnya dari hadith Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu.

 

Hadith ini tidak bermakna Allah subhanahu wa ta’ala senang jika hambaNya melakukan dosa atau senang dengan kemaksiatan, akan tetapi Allah subhanahu wa ta’ala membenci kekufuran dan tidak pula redha dengan kekufuran serta tidak senang dengan kemaksiatan. Akan tetapi Allah suka jika hamba-Nya yang berbuat dosa dan maksiat dia bersegera bertobat kepada Allah subhanahu wa ta’ala serta beristighfar kepadanya. Inilah makna dari hadith tersebut”


Rujukan

 

alfawzan.af.org.sa/node/6061

 

https://abuubaidillah.com/andai-kau-tak-berbuat-dosa

 

No comments:

Post a Comment

Kisah hamil perempuan mandul di zaman nabi musa as

  Matan kisah   Seorang wanita telah datang kepada Nabi Musa. Wanita itu berkata: “Doalah kepada Tuhanmu agar mengurniakan kepadaku seor...