Tuesday 21 March 2023

Ketika apa yang dibenci agama dianggap sebagai sunnah

 

Dari Ibnu Mas’ud ra secara mauquf, bahawa Rasulullah saw bersabda:

 

كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا لَبِسَتْكُمْ فِتْنَةٌ؟ يَهْرَمُ فِيهَا الْكَبِيرُ, وَيَرْبُو فِيهَا الصَّغِيرُ, وَيَتَّخِذُهَا النَّاسُ سُنَّةً, فَإِذَا غُيِّرَتْ قَالُوا: غُيِّرَتِ السُّنَّةُ؟

قَالُوا: وَمَتَى ذَلِكَ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ؟

قَالَ: إِذَا كَثُرَتْ قُرَّاؤُكُمْ, وَقَلَّتْ فُقَهَاؤُكُمْ, وَكَثُرَتْ أُمَرَاؤُكُمْ, وَقَلَّتْ أُمَنَاؤُكُمْ, وَالْتُمِسَتِ الدُّنْيَا بِعَمَلِ الْآخِرَةِ

 

Bagaimana dengan kalian jika kalian tertimpa fitnah yang di tengah-tengah fitnah tersebut orang dewasa menjadi tua, anak kecil menjadi tumbuh besar, dan manusia menjadikannya (menganggapnya) sebagai sunnah. Jika ada sedikit saja dari fitnah itu yang ditinggalkan orang, maka akan dikatakan, “Sunnah telah ditinggalkan?” Mereka bertanya, “Bilakah hal itu terjadi, Wahai Aba ‘Abdurrahman?” Ibnu Mas’ud (Aba ‘Abdurrahman) menjawab, “Apabila para pembaca Al-Quran (penghafal Al-Quran) dari kalian banyak, tetapi fuqaha kalian sedikit; jika umara’ kalian banyak, tetapi orang-orang yang amanah di antara kalian sedikit; kehidupan dunia dicari dengan amalan akhirat.” (HR. Ad-Darimi no. 187, sahih).

 

 

Dalam riwayat lain yang hampir serupa:

 

 

كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا لَبِسَتْكُمْ فِتْنَةٌ يَهْرَمُ فِيهَا الْكَبِيرُ وَيَرْبُو فِيهَا الصَّغِيرُ إِذَا تُرِكَ مِنْهَا شَيْءٌ قِيلَ تُرِكَتْ السُّنَّةُ؟

قَالُوا وَمَتَى ذَاكَ؟

قَالَ إِذَا ذَهَبَتْ عُلَمَاؤُكُمْ وَكَثُرَتْ جُهَلَاؤُكُمْ وَكَثُرَتْ قُرَّاؤُكُمْ وَقَلَّتْ فُقَهَاؤُكُمْ وَكَثُرَتْ أُمَرَاؤُكُمْ وَقَلَّتْ أُمَنَاؤُكُمْ وَالْتُمِسَتْ الدُّنْيَا بِعَمَلِ الْآخِرَةِ وَتُفُقِّهَ لِغَيْرِ الدِّينِ

 

Bagaimana dengan kalian jika kalian tertimpa fitnah yang di tengah-tengah fitnah tersebut orang dewasa menjadi tua, anak kecil menjadi tumbuh besar, dan manusia menjadikannya (menganggapnya) sebagai sunnah. Jika ada sedikit saja dari fitnah itu yang ditinggalkan orang, maka akan dikatakan, “Sunnah telah ditinggalkan?” Mereka bertanya, “Bilakah hal itu terjadi?” (Ibnu Mas’ud) menjawab, “Apabila para ulama kalian telah pergi (wafat); pembaca Al-Quran (penghafal Al-Quran) dari kalian banyak, tetapi fuqaha kalian sedikit; umara’ kalian banyak, tetapi orang-orang yang amanah di antara kalian sedikit; kehidupan dunia dicari dengan amalan akhirat dan (orang bersungguh-sungguh) mendalami agama bukan untuk (kepentingan) agama (HR. Ad-Darimi no. 188 dan Al-Hakim, sahih)

 

 

Rujukan

 

https://hidayatullah.com/kolom/meminang-surga/2016/04/29/93952/dan-para-ulama-pun-telah-pergi.html?__cf_chl_tk=TcE8WpjgQi0j6AAlMjLSdy1knbXGPQuyQho34gTKsy4-1674553613-0-gaNycGzNCJE

No comments:

Post a Comment

Hadith tidurnya orang alim lebih baik dari ibadahnya orang jahil

  Matan hadith   نوم العالم أفضل من عبادة الجاهل   Terjemahan   Tidurnya orang alim lebih baik dari ibadahnya orang jahil   ...