Seorang penyair berkata :
شرُّ الورَى مَنْ بِعَيْبِ النَّاسِ مُشْتَغِلٌ
مِثْلَ الذُّبَابِ
يُرَاعِي مَوْضِعَ الْعِلَلِ
“Seburuk-buruk manusia adalah
yang sibuk dengan aib orang lain….
seperti lalat yang hanya
memperhatikan tempat luka” (Abdul Aziz As-Salmaan, Mawarid adz-Dzamáan Li
Duruus az-Zamaan 1/377)
Uruslah aib sendiri
Hendaknya setiap orang
mengamalkan wasiat Nabi di masa fitnah, dimana beliau bersabda,
وَعَلَيْكَ بِخَاصَّةِ نَفْسِكَ
“Hendaknya engkau sibuk dengan
urusan dirimu sendiri .” (HR. Ath-Thabrani no. 13, sahih al-Albani dalam Sahih
Jami’ no. 563)
Dan
عَن أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيه
وَسَلَّم طُوبَى لِمَنْ شَغَلَهُ عَيْبُهُ عَن عُيُوبِ النَّاسِ
Dari sahabat Anas bin Malik
radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda, “Sungguh beruntung seseorang yang
disibukkan dengan aibnya sehingga lalai dengan aib orang lain.”(HR. al-Bazzar
dalam Musnadnya no. 6237, hadith ini diperselisihkan oleh para ulama tentang
kesahihannya, tetapi Al-Hafiz Ibnu Hajar dalam Bulughul Maram menilainya
sebagai hadith yang hasan. Dan dari sisi makna, hadith ini maknanya benar.)
Umar bin Khattab radhiyallahu
‘anhu pernah berkata,
حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا
“Hisablah diri kalian sebelum
kalian dihisab” (HR. Tirmidzi no. 2549, dhaif)
Imam Abu Hatim bin Hibban
Al-Busthi rahimahullah mengatakan,
“Orang yang berakal wajib mencari
keselamatan untuk dirinya dengan meninggalkan perbuatan tajassus dan senantiasa
sibuk memikirkan keburukan dirinya sendiri. Sesungguhnya orang yang sibuk
memikirkan keburukan dirinya sendiri dan melupakan keburukan orang lain, maka
hatinya akan tenteram dan tidak akan merasa penat. Setiap kali dia melihat keburukan
yang ada pada dirinya, maka dia akan merasa hina tatkala melihat keburukan yang
serupa ada pada saudaranya. Sementara orang yang senantiasa sibuk memperhatikan
keburukan orang lain dan melupakan keburukan sendiri, maka hatinya akan buta,
badannya akan merasa letih, dan akan sulit baginya meninggalkan keburukan
dirinya.” (Raudhah al-‘Uqala wa Nuzhah al-Fudhala’)
Rujukan
https://bimbinganislam.com/suka-ikut-campur-urusan-orang-lain/
No comments:
Post a Comment