Wednesday, 2 August 2023

Seburuk-buruk manusia adalah yang sibuk dengan aib orang lain

 Seorang penyair berkata :

 

شرُّ الورَى مَنْ بِعَيْبِ النَّاسِ مُشْتَغِلٌ

    مِثْلَ الذُّبَابِ يُرَاعِي مَوْضِعَ الْعِلَلِ

 

“Seburuk-buruk manusia adalah yang sibuk dengan aib orang lain….

seperti lalat yang hanya memperhatikan tempat luka” (Abdul Aziz As-Salmaan, Mawarid adz-Dzamáan Li Duruus az-Zamaan 1/377)

Uruslah aib sendiri

 

Hendaknya setiap orang mengamalkan wasiat Nabi di masa fitnah, dimana beliau bersabda,

 

وَعَلَيْكَ بِخَاصَّةِ نَفْسِكَ

 

“Hendaknya engkau sibuk dengan urusan dirimu sendiri .” (HR. Ath-Thabrani no. 13, sahih al-Albani dalam Sahih Jami’ no. 563)

 

Dan

عَن أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيه وَسَلَّم طُوبَى لِمَنْ شَغَلَهُ عَيْبُهُ عَن عُيُوبِ النَّاسِ

 

Dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda, “Sungguh beruntung seseorang yang disibukkan dengan aibnya sehingga lalai dengan aib orang lain.”(HR. al-Bazzar dalam Musnadnya no. 6237, hadith ini diperselisihkan oleh para ulama tentang kesahihannya, tetapi Al-Hafiz Ibnu Hajar dalam Bulughul Maram menilainya sebagai hadith yang hasan. Dan dari sisi makna, hadith ini maknanya benar.)

 

Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu pernah berkata,

 

حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا

 

“Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab” (HR. Tirmidzi no. 2549, dhaif)

 

Imam Abu Hatim bin Hibban Al-Busthi rahimahullah mengatakan,

 

“Orang yang berakal wajib mencari keselamatan untuk dirinya dengan meninggalkan perbuatan tajassus dan senantiasa sibuk memikirkan keburukan dirinya sendiri. Sesungguhnya orang yang sibuk memikirkan keburukan dirinya sendiri dan melupakan keburukan orang lain, maka hatinya akan tenteram dan tidak akan merasa penat. Setiap kali dia melihat keburukan yang ada pada dirinya, maka dia akan merasa hina tatkala melihat keburukan yang serupa ada pada saudaranya. Sementara orang yang senantiasa sibuk memperhatikan keburukan orang lain dan melupakan keburukan sendiri, maka hatinya akan buta, badannya akan merasa letih, dan akan sulit baginya meninggalkan keburukan dirinya.” (Raudhah al-‘Uqala wa Nuzhah al-Fudhala’)

 

 

Rujukan

 

https://bimbinganislam.com/suka-ikut-campur-urusan-orang-lain/

No comments:

Post a Comment

Kisah hamil perempuan mandul di zaman nabi musa as

  Matan kisah   Seorang wanita telah datang kepada Nabi Musa. Wanita itu berkata: “Doalah kepada Tuhanmu agar mengurniakan kepadaku seor...