Thursday 20 June 2024

Hadith kelebihan berwudhu dengan keadaan sulit (air dingin)

 

 

1.

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw

 

«أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللهُ بِهِ الْخَطَايَا، وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ؟» قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ: «إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ، وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ، وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ، فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ»

 

Mahukah kalian aku tunjukkan kepada suatu amal yang dapat menghapus kesalahan (dosa) dan meninggikan darjat?” Para sahabat menjawab,”Ya, wahai Rasulullah.” Rasulullah bersabda,”(Yaitu) menyempurnakan wudhu dalam keadaan sulit, banyaknya langkah menuju masjid, menunggu solat setelah mendirikan solat. Itulah kebaikan (yang banyak).” (HR. Muslim no. 251)

 

Yang dimaksudkan dengan “menyempurnakan wudhu dalam keadaan sulit” adalah menyempurnakan wudhu’ ketika cuaca (musim) dingin (Syarah Riyadhus Shalihin 2/185, karya Syaikh Ibnu ‘Utsaimin)

 

 

2.

 

وَأَمَّا الْكَفَّارَاتُ: فَانْتِظَارُ الصَلَاةِ بَعْدَ الصَلَاةِ، وَإِسْبَاغُ الْوُضُوءِ فِي السَّبَرَاتِ، وَنَقْلُ الْأَقْدَامِ إِلَى الْجَمَاعَات

 

Adapun tiga perkara yang meleburkan dosa adalah menunggu solat setelah solat, menyempurnakan wudhu di saat dingin, dan melangkahkan kaki menuju solat jemaah.

 

Takhrij

 

HR. at-Thabarani dalam Mu'jam al-Awsath 6/47, daripada Ibnu Umar ra

 

Hadith ini hasan menurut Syeikh al-Albani dalam Sahih Jami'  no. 3045

 

Namun ini bukan bererti kita bersengaja dan memaksakan diri untuk mengerjakan hal-hal yang payah tersebut jika masih memungkinkan bagi kita untuk mendapatkan yang lebih mudah. Bukan bererti kita tetap memaksakan diri berwudhu dengan air sejuk padahal kita memiliki air hangat atau masih memungkinkan untuk memasak air. Kerana yang lebih afdhal adalah mencari (mengerjakan) yang lebih mudah dalam segala sesuatu. (Syarah Riyadhus Shalihin 3/588, karya Syaikh Ibnu ‘Utsaimin)

 

Hal ini kerana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah mengatakan, “Hendaklah kalian memilih air dingin untuk berwudhu.” Namun, yang beliau katakan adalah, “Menyempurnakan wudhu dalam keadaan sulit.” Selain itu, Allah Ta’ala menghendaki kemudahan bagi hamba-Nya. Allah Ta’ala berfirman,

 

يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ

 

“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesulitan bagimu.” (QS. Al Baqarah (2): 185)

 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ

 

“Sesungguhnya agama itu mudah.” (HR. Bukhari no. 39)

No comments:

Post a Comment

Hadith tidurnya orang alim lebih baik dari ibadahnya orang jahil

  Matan hadith   نوم العالم أفضل من عبادة الجاهل   Terjemahan   Tidurnya orang alim lebih baik dari ibadahnya orang jahil   ...