مالِي وَقَفتُ عَلى القُبورِ مُسَلِّماً
قَبرَ الحَبيبِ فَلَم يَرُدَّ جَوابي
أَحَبيبُ مالَكَ لا تَرُدُّ جَوابَنا
اَنَسيتَ بَعدي خِلَّةَ الأَحبابِ
قالَ الحَبيبُ وَكَيفَ لِي بِجَوابِكُم
وَأَنا رَهينُ جَنادِلٍ وَتُرابِ
أَكَلَ التُرابُ مَحاسِني فَنَسيتُكُم
وَحُجِبتُ عَن أَهلي وَعَن أَترابي
فَعَلَيكُمُ مِنّي السَلامَ تَقَطَّعَت
مِنّي وَمِنكُم خِلَّةَ الأَحبابِ
Apa yang salah denganku, berdiri
di pemakaman dan mengucapkan salam untuk orang yang sudah meninggal
Kuburan kekasihku dan dia tidak
menjawab salamku
Kekasihku, kenapa engkau tidak
menjawab salamku?
Apakah kamu sudah lupa hubungan
yang sangat dekat yang kita miliki bersama
Kekasihku berkata "Bagaimana
boleh aku menjawabmu"?
Sedangkan sekarang aku telah
dimakan bebatuan dan tanah
Tanah telah memakan kecantikanku,
itulah kenapa aku melupakanmu
dan aku sudah berkumpul dengan
keluargaku dan orang yang kucintai
Jadi salamku kembali kepadamu dan
kepada mereka
Hubungan bersama itu sekarang
sudah berlalu
Takhrij
Kitab Hadith Syiah, Bihar
al-Anwar 43/217
No comments:
Post a Comment