Thursday, 18 June 2020

Hadith anjuran membaca di penghujung surah At Tin ada anjuran membaca بلى وانا على ذلك من الشاهدين



Matan hadith


أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَرَأَ مِنْكُمْ { وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ } فَانْتَهَى إِلَى آخِرِهَا { أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ } فَلْيَقُلْ بَلَى وَأَنَا عَلَى ذَلِكَ مِنْ الشَّاهِدِينَ وَمَنْ قَرَأَ { لَا أُقْسِمُ بِيَوْمِ الْقِيَامَةِ } فَانْتَهَى إِلَى { أَلَيْسَ ذَلِكَ بِقَادِرٍ عَلَى أَنْ يُحْيِيَ الْمَوْتَى } فَلْيَقُلْ بَلَى وَمَنْ قَرَأَ { وَالْمُرْسَلَاتِ } فَبَلَغَ { فَبِأَيِّ حَدِيثٍ بَعْدَهُ يُؤْمِنُونَ } فَلْيَقُلْ آمَنَّا بِاللَّهِ قَالَ إِسْمَعِيلُ ذَهَبْتُ أُعِيدُ عَلَى الرَّجُلِ الْأَعْرَابِيِّ وَأَنْظُرُ لَعَلَّهُ فَقَالَ يَا ابْنَ أَخِي أَتَظُنُّ أَنِّي لَمْ أَحْفَظْهُ لَقَدْ حَجَجْتُ سِتِّينَ حَجَّةً مَا مِنْهَا حَجَّةٌ إِلَّا وَأَنَا أَعْرِفُ الْبَعِيرَ الَّذِي حَجَجْتُ عَلَيْهِ


Terjemahan

Abu Hurairah berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa di antara kalian membaca: {WAT TIINI WAZ ZAITUN} (Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun) sampai akhir ayat {ALAISALLAHU BI AHKAMIL HAAKIMIIN} (Bukankah Allah hakim yang seadil-adilnya?) hendaknya ia mengucapkan: "Benar, dan kami menjadi saksi untuk itu." Dan barangsiapa membaca: {LAA UQSIMU BIYAUMIL QIYAAMAH} (Aku bersumpah demi hari kiamat), hingga akhir ayat {ALAISA DZAALIKA BI QAADIRIN `ALAA AYYUHYIYAL MAUTA} (Bukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati?) maka hendaklah ia mengatakan: "Benar." Dan barangsiapa membaca: {WAL MURSALAATI `URFA} (Demi malaikat-malaikat yang diutus untuk membawa kebaikan) sampai dengan: {FA BI AYYI HADITSIN BA`DAHU YU`MINUN} (Maka kepada perkataan apakah sesudah Al Quraan ini mereka akan beriman?) maka hendaknya ia mengatakan: "Aku beriman kepada Allah." Isma'il berkata: Aku pergi untuk melihat apakah dia menjaganya, Dan dia adalah seorang badui, dia berkata: "Wahai saudaraku, apakah kamu mengira bahwa aku tidak menjaganya, sungguh aku telah berhaji sebanyak enam puluh kali, tidaklah ada pada satu tahun pun kecuali aku mengetahui unta yang dulu aku pakai untuk berhaji."


Takhrij

HR. Abu Daud no. 887, didiamkan oleh Abu Daud, dan didhaifkan oleh Syeikh al-Albani.

Juga, hadith ini telah didhaifkan / sanadnya telah didhaifkan oleh ramai ulama terdahulu,

al-Bushiri Ittihaf al-Khiyarah 6/296
Imam an-Nawawi dalam al-Majmu' 4/67
Ibnu Hajar dalam al-Kafi as-Syafi no. 320, terdapat perawi yang matruk, Yazid bin Íyadh dan Nataij al-Afkar 2/41 (tetapi dalam mukasurat selepasnya, Ibnu Hajar berkata hadith ini hasan dengan banyaknya jalan riwayat)
Ibnu Arabi berkata hadith ini batil dalam 'Aridhah al-Ahwadzi 6/401
al-Mubarakfuri dalam Tuhfat al-Ahwadzi 8/348
al-Azim al-Ibadi dalam Aun Ma'bud 3/78
as-Syaukani dalam Fathul Qadir 5/488
al-Haithami dalam Majma' Zawaid 7/135 terdapat perawi yang tidak dikenali
Syeikh al-Arnauth dalam Sunan Abu Daud no. 887
Syeikh Ahmad Syakir dalam Takhrij Musnad 13/120

No comments:

Post a Comment

Kisah hamil perempuan mandul di zaman nabi musa as

  Matan kisah   Seorang wanita telah datang kepada Nabi Musa. Wanita itu berkata: “Doalah kepada Tuhanmu agar mengurniakan kepadaku seor...