Al-Harits Ad-Dimasyqi, seorang
pembohong besar yang muncul dan mengaku sebagi nabi di Syam pada zaman khalifah
Abdul Malik bin Marwan (wafat tahun 86 H).
Al-Harits memiliki kemampuan ajaib:
-pra syaitannya melepaskan kedua
kakinya dari belenggu saat dipenjara, dan
-membuatnya kebal senjata, dan
-batu pualam boleh bertasbih jika
dia sentuh dengan tangannya, dan
-dia telah memperlihatkan kepada
manusia sekelompok orang-orang sedang berjalan di udara dan naik kuda terbang
di udara, dia berkata : “Mereka adalah malaikat”, padahal mereka adalah jin.
Dan
-tatkala kaum muslimin
menangkapnya untuk dibunuh, maka ada orang yang menombaknya di tubuhnya, namun
tidak tembus.
Maka Abdul Malik berkata
kepadanya :”Engkau tidak menyebut nama Allah”. Lalu orang itu menyebut nama
Allah dan berhasil membunuh Al-Harits (Mukhtasar Tarikh Dimasyq Ibn Manzur
6/151; Al-Furqan Ibnu Taimiyah hal. 159; al-Bidayah wan Nihayah 12/286-287).
Ini semua termasuk dalam Al Ahwal
Asy-Syaithaniyyah atau keadaan-keadaan syaitan adalah perkara-perkara yang di
luar kebiasaan yang terjadi pada seorang wali syaitan sebagai istidraj.
Wali syaitan adalah para pengikut
syaitan dan penolong syaitan.
Yang dimaksudkan dengan istidraj
adalah dibiarkan supaya bertambah kekufurannya kemudian diazab.
Dan diantara dalil yang
menunjukkan adanya wali-wali syaitan adalah firman Allah,
وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُمْ مِنَ
النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ ۗ أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا
خَالِدُونَ
“Dan orang-orang yang kafir, maka
wali-walinya adalah thaghut yang mengeluarkan mereka dari cahaya menuju
kegelapan. Mereka adalah penduduk neraka, mereka kekal di dalamnya”.[QS.
Al-Baqarah: 257].
Dan Allah berfirman,
… وَإِنَّ
الشَّيَاطِينَ لَيُوحُونَ إِلَىٰ أَوْلِيَائِهِمْ لِيُجَادِلُوكُمْ ۖ…
“Dan sesungguhnya syaitan-syaitan
mewahyukan kepada wali-walinya untuk menjebak kalian.”[QS. Al-An’am: 121]
Dengan demikian, tidak semua
keajaiban yang dimiliki seseorang, bererti pemiliknya mesti wali Allah, apalagi
nabi. Penyebab datangnya karamah (termasuk di antaranya mukjizat) adalah
keimanan, ketaqwaan dan keistiqamahan dalam menjalankan ketaatan kepada Allah
Azza wa Jalla. Oleh kerananya, jika penyebab datangnya keajaipan adalah
kekafiran, kemusyrikan, kezaliman, dan kefasikan, maka tentu itu berasal dari
keajaipan syaitan, dan merupakan hasil kerja syaitan. Sama sekali bukan karamah
apalagi mukjizat (ar-Rusul wa ar-Risalat, Dr. Umar Sulaiman al-Asyqar hal. 16).
No comments:
Post a Comment