Ya ada. Amalkan doa yang sangat
bermanfaat ini.
Sahih
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وَالْهَدْمِ وَالْغَرَقِ
وَالْحَرِيقِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ
وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِرًا وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ
لَدِيغًا
Ya Allah, sesungguhnya aku
berlindung kepada-Mu dari kebinasaan (terjatuh), kehancuran (tertimpa sesuatu),
tenggelam, kebakaran, dan aku berlindung kepada-Mu dari dirasuki syaitan pada
saat mati, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam keadaan berpaling dari
jalan-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam keadaan tersengat.
(HR. An-Nasaie, no. 5531.
Al-Hafiz Abu Thahir mengatakan bahawa sanad hadith ini sahih, sahih al-Albani)
Dhaif
اللَّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ عُمْرِي آخِرَهُ ، وَخَيْرَ عَمَلِي خَوَاتِمَهُ
، وَخَيْرَ أَيَّامِي يَوْمَ أَلْقَاكَ
Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik
umurku pada hujungnya, dan jadikan sebaik-baik amalku pada akhir hayatku, dan
jadikan sebaik-baik hariku pada saat aku bertemu dengan-Mu (di hari kiamat).
(HR Ibnu As-Sunni dalam al-Yaum wa al-Lailah no. 121, at-Thabarani dalam Mu'jam
al-Awsath no. 9411 dan al-Asbahani dalam al-Targhib wa al-Tarhib no. 317
daripada Anas bin Malik ra)
As-Sakhawi berkata dalam Maqasid
al-Hasanah no. 92, bagi hadith ini terdapat pelbagai jalan riwayatnya.
Doa dengan hadith dhaif
Walaupun dhaif, ulama luas dalam
bab doa, doa tidak semestinya sahih dari Nabi saw, doa juga boleh digunakan
dari riwayat yang tidak sahih asalkan maksud Bahasa dan permintaannya tidak
rosak dan menyalahi syariat.
Doa ada dua:
a) Doa yang terikat
dengan waktu, tempat, ibadah, jumlah dan keutamaan, seperti; doa istiftah solat,
doa masuk kamar mandi, doa-doa yang dibaca sebelum tidur, doa masuk masjid, dan
lain sebagainya. Doa semacam ini tidak boleh menggunakan redaksi baru dari doa
lain kecuali yang sudah tertera di dalam syari’at.
b) Adapun doa umum yang
orang berdoa dalam keadaan atau waktu yang tidak ada riwayat doa tertentu di
dalam syari’at, seperti doa pada sepertiga malam terakhir dan yang lainnya, diserahkan
kepada setiap orang yang berdoa meminta kepada Allah Ta’ala keperluannya, dalam
keadaan seperti ini tidak masalah menggunakan doa-doa dari orang-orang soleh,
atau redaksi doa yang tertera pada sebahagian hadith dhaif, kerana boleh jadi
mengandung jawami’ al kalim (ringkas padat makna), memuji Allah dengan baik,
baik dalam memohon yang mendekatkan dengan hati seorang muslim, dengan syarat
redaksinya tidak menjadikan orang menjauh, dan tidak meyakini mengandungi
keutamaan tertentu, dan tidak perlu membiasakan diri selalu membacanya.
Rujukan
Fatwa Soaljawab Islam no. 13185
No comments:
Post a Comment