Saturday, 14 March 2020

Hadith mencintai ulama dan hadith malaikat Dardail




Diceritakan didalam hadits: "Sesungguhnya Allah Ta'ala ketika menghisab seorang hamba, maka keburukan hamba tersebut lebih berat (daripada) kebaikannya, lalu Allah Ta'ala memerintahkan dengan membawa hamba ini ke neraka, tatkala hamba itu pergi, Allah Ta'ala berfirman kepada Jibril as.: "Temukan hamba-Ku dan tanyalah dia, apakah ia pernah duduk bersama para ulama sewaktu di dunia, maka Aku akan mengampuni dirinya dengan syafaatnya para ulama itu." Lalu malaikat Jibril bertanya kepadanya, maka hamba itu menjawab: "Tidak." Selanjutnya Jibril as. melaporkan (kepada Allah): "Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau Dzat Yang lebih Mengetahui tentang keadaan hambamu." Lalu Allah Ta'ala berfirman: "Tanyakan dia, apakah ia mencintai ulama?" Maka Jibril bertanya kepadanya. Hamba itu menjawab: "Tidak." Maka Allah Ta'ala berfirman: "Tanyakan dia, apakah dia pernah duduk diatas hidangan para ulama?" Lalu Jibril bertanya kepadanya. Hamba itu menjawab: "Tidak pernah." Allah berfirman: "Apakah ia pernah bertempat di suatu tempat yang ditempati oleh orang yang alim?" Lalu Jibril bertanya kepadanya. Hamba itu menjawab : "Tidak pernah." Allah berfirman kepada Jibril: "Tanyakan dia, apakah ia mencintai seseorang yang mencintai ulama?" Hamba itu menjawab; "Ya." Maka Allah Ta'ala berfirman kepada Jibril: "Ambillah tangannya dan masukkanlah dia ke surga. Sesungguhnya hamba tersebut mencintai seseorang sewaktu di dunia, dan orang (yang dicintai) itu menyenangi ulama, maka Aku mengampuni dirinya, sebab barakahnya lelaki (yang dicintai) itu."

Dan berdasarkan (keterangan) ini telah datang sebuah hadits: "Allah Ta'ala mengumpulkan beberapa masjid dunia pada hari kiamat bentuknya dirubah seperti unta, kakinya dari intan, lehernya dari za'faron, kepalanya dari misik yang harum baunya, punggungnya dari zamrut hijau, yang bisa naiki unta itu adalah ahli jama'ah, dan orang-orang yang adzan yang menuntun unta, sedangkan imamnya yang menggiring unta itu. Lalu mereka sama melewati pelataran halaman kiamat. Maka ada pemanggil: "Hai penduduk halaman (kiamat), mereka ini bukanlah (golongan) dari para malaikat yang dekat (dengan Allah), dan bukan (golongan) dari para nabi dan para rasul, tetapi mereka ini adalah dari umat Muhammad yan g sama menjaga shalatnya dengan berjama'ah."

Ada yang mengatakan: "Sesungguhnya Allah Ta'ala telah menciptakan malaikat, yang dikatakan pada malaikat itu namanya "Malaikat Darda'il" ia mempunyai dua sayap, satu sayapnya berada di barat (yang terbikin) dari yakut merah, dan sayapnya (yang lain) berada di timur (yang terbikin) dari zambrut hijau yang ditaburi dengan mutiara dan yakut serta marjan, kepalanya berada dibawah Arasy dan kedua telapak kakinya berada dibawah bumi ketujuh. Maka ia memanggil-manggil setiap malam dari bulan Ramadlan: "Adakah orang yang berdoa, maka baginya akan kabulkan doanya? Apakah (ada) orang yang meminta, maka ia akan dikabulkan permintaannya? Apakah (ada) orang yang bertaubat, maka ia akan diterima taubatnya? Apakah (ada) orang yang memohon ampunan, maka baginya akan diampuni, sehingga terbit fajar.


Takhrij

Disebutkan kisah tanpa sanad dalam kitab Daqaiq al-Akhbar Fi Zikr al-Jannah Wa al-Nar, bab mensifati jambatan sirath,  yang dinisbahkan kepada Abdul Rahim bin Ahmad al-Qadhi (w. 427H)

Tanpa sanad tanda hadith tiada asal. Malah hadith malaikat dardail ditemukan dalam riwayat syiah (al-‘Alamah al-Majlisi 42/248).


Rujukan

https://dayahclasic.wordpress.com/?cat=-1

No comments:

Post a Comment

Kisah hamil perempuan mandul di zaman nabi musa as

  Matan kisah   Seorang wanita telah datang kepada Nabi Musa. Wanita itu berkata: “Doalah kepada Tuhanmu agar mengurniakan kepadaku seor...