Dan diantara bukti cinta kita
kepada Allah adalah kita mengikuti dan meneladani sunnah Nabi
Shallallahu’alaihi Wasallam. Allah Ta’ala berfirman:
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ
اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ ﴿٣١﴾ قُلْ
أَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ ۖ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ
الْكَافِرِينَ
“Katakanlah: “Jika kamu
(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, nescaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah:
“Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang kafir”” (QS. Ali Imran: 31-32).
Al Hasan Al Bashri rahimahullah
ketika menjelaskan ayat ini beliau mengatakan:
فجعل اتباع نبيه محمد صلى الله عليه وسلم عَلَمًا لحبه، وعذاب من خالفه
“Allah menjadikan ittiba'
(mengikuti sunnah) Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam sebagai tanda
cinta kepada Allah, dan Allah jadikan (sunnah Nabi) bagaikan azab bagi orang
yang menyelisihi Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam” (Tafsir Ath
Thabari, no. 6847).
No comments:
Post a Comment