Matan hadith
حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ، عَنْ شَيْخٍ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ عُرْوَةَ، عَنْ عَائِشَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: هُوَ رَجُلٌ مِنْ عِتْرَتِي، يُقَاتِلُ عَلَى سُنَّتِي كَمَا قَاتَلْتُ أَنَا عَلَى الْوَحْيِ
Terjemahan
Al-Mahdi itu seorang lelaki dari
cucuku, ia akan berperang atas Sunnahku seperti aku berperang atas wahyu (HR.
Nua'im bin Hammad dalm al-Fitan 1/371 no. 1092, daripada Aisyah ra).
Takhrij
Kitab al-Fitan karangan beliau
adalah sebuah kitab yang bermasalah
An-Nasaie menyebutnya: “Dia
seorang yang dhaif” (al-Dhu’afa wa Al-Matrukin 1/101 no.589).
Abu Daud berkata: “Nu’aim bin
Hammad meriwayatkan dari Nabi dua puluh hadith yang tidak mempunyai dasar
sanad).
Al-Azdi mengatakan: “Dia termasuk
orang yang memalsukan hadith dalam membela As-Sunnah, dan membuat kisah-kisah
palsu tentang keburukan An-Nu’man (Abu Hanifah), yang semuanya dusta” (Mizan
Al-I’tidal 4/267).
Imam Az-Zahabi berkata: “Tidak
boleh bagi siapa pun berhujjah dengannya, dan ia telah menyusun kitab Al-Fitan,
dan menyebutkan di dalamnya keanehan-keanehan dan kemungkaran-kemungkaran”
(As-Siyar A’lam An-Nubala 10/609).
No comments:
Post a Comment