Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam menjelaskan hal ini melalui hadithnya:
عَنْ عَائِشَةَ -رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا-، أَنَّهَا قَالَتْ: سَأَلْتُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الطَّاعُونِ،
فَأَخْبَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” أَنَّهُ
كَانَ عَذَابًا يَبْعَثُهُ اللَّهُ عَلَى مَنْ يَشَاءُ، فَجَعَلَهُ رَحْمَةً
لِلْمُؤْمِنِينَ، فَلَيْسَ مِنْ رَجُلٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ، فَيَمْكُثُ فِي
بَيْتِهِ صَابِرًا مُحْتَسِبًا يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا يُصِيبُهُ إِلَّا مَا كَتَبَ
اللَّهُ لَهُ، إِلَّا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الشَّهِيدِ “.
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha,
bahawasanya dia berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam tentang wabak (tha’un), maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengabarkan kepadaku: “Bahawasannya wabak (tha’un) itu adalah azab yang Allah
kirim kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Allah jadikan sebagai rahmat bagi
orang-orang beriman. Tidaklah seseorang yang ketika terjadi wabak (tha’un) dia
tinggal di rumahnya, bersabar dan berharap pahala (di sisi Allah) dia yakin
bahawasanya tidak akan menimpanya kecuali apa yang ditetapkan Allah untuknya,
maka dia akan mendapatkan seperti pahala syahid”.
HR. Bukhari no. 3474), an-Nasaie
dalam Sunan Kubra no. 7527 dan Ahmad no. 26139, lafaz hadith ini riwayat Ahmad.
Hadith di atas menjelaskan hikmah
di balik wabak yang terjadi; bahawasanya ia adalah rahmat bagi orang beriman
dan azab kepada yang dikehendakinya. Jelaslah jika orang yang benar-benar
beriman tertimpa wabak, maka mereka tetap sabar dan menempuhinya dengan jalan
yang dikehendaki syariat, lalu meningkatkan keimanannya. Sehingga apabila ia
kekal di rumah lalu mati, layaklah baginya mati syahid.
عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” إِنَّ هَذَا الْوَبَاءَ رِجْزٌ أَهْلَكَ اللهُ بِهِ الْأُمَمَ
قَبْلَكُمْ، وَقَدْ بَقِيَ مِنْهُ فِي الْأَرْضِ شَيْءٌ يَجِيءُ أَحْيَانًا،
وَيَذْهَبُ أَحْيَانًا، فَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ، فَلَا تَخْرُجُوا مِنْهَا،
وَإِذَا سَمِعْتُمْ بِهِ فِي أَرْضٍ، فَلَا تَأْتُوهَا
Dari Usamah bin Zaid rahdiallahu
ánhu beliau berkata, Rasulullah shallallahu álaihi wasallam bersabda :
“Sesungguhnya wabak ini adalah
azab yang Allah mengirimnya untuk membinasakan umat-umat sebelum kalian, dan
terkadang masih tersisa sedikit di bumi, terkadang datang dan terkadang pergi.
Maka jika menimpa suatu daerah janganlah kalian keluar darinya, dan jika kalian
mendengar menimpa suatu daerah maka janganlah mendatanginya” (HR. Ahmad no.
21806 dan disahihkan oleh al-Arnauth)
Ibnu Hajar menjelaskan bahawa
wabak penyakit yang menyebar di suatu daerah itu pada dasarnya merupakan azab
bagi orang-orang yang tak beriman. Selain itu, pelaku dosa besar juga termasuk
azab baginya bila terjadi suatu wabah penyakit yang menimpanya. Namun, ini
merupakan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Pasalnya, orang beriman akan
diberikan pahala setara orang yang mati syahid. Makna eksplisit hadith ini
adalah, orang yang memiliki sifat yang disebut pada hadith tersebut akan
mendapatkan pahala syahid walaupun tidak meninggal dunia. (Fathul Bari 10/194)
No comments:
Post a Comment