Thursday, 21 July 2022

Hadith Nabi saw pernah berdakwah dalam sinagog yahudi.

 

Matan hadith

 

عَنْ عَوْفِ بْنِ مَالِكٍ الْأَشْجَعِيُّ، قَالَ: انْطَلَقَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا مَعَهُ حَتَّى دَخَلْنَا كَنِيسَةَ الْيَهُودِ بِالْمَدِينَةِ يَوْمَ عِيدِهِمْ، وَكَرِهُوا دُخُولَنَا عَلَيْهِمْ، فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “يَا مَعْشَرَ الْيَهُودِ، أَرُونِي إِثْنَيْ عَشَرَ رَجُلًا يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَنِّي رَسُولُ اللَّهِ يُحْبِطُ اللَّهُ عَنْ كُلِّ يَهُودِيٍّ تَحْتَ أَدِيمِ السَّمَاءِ الْغَضَبَ الَّذِي غَضِبَ عَلَيْهِ، قَالَ: فَأَمْسَكُوا وَمَا أَجَابَهُ مِنْهُمْ أَحَدٌ، ثُمَّ رَدَّ عَلَيْهِمْ، فَلَمْ يُجِبْهُ أَحَدٌ، ثُمَّ ثَلَّثَ فَلَمْ يُجِبْهُ أَحَدٌ، فَقَالَ:” أَبَيْتُمْ فَوَاللَّهِ إِنِّي لَأَنَا الْحَاشِرُ، وَأَنَا الْعَاقِبُ، وَأَنَا الْمُقَفِّي آمَنْتُمْ أَوْ كَذَّبْتُمْ “، ثُمَّ انْصَرَفَ، وَأَنَا مَعَهُ حَتَّى دَنَا أَنْ يَخْرُجَ، فَإِذَا رَجُلٌ مِنْ خَلْفِنَا يَقُولُ: كَمَا أَنْتَ يَا مُحَمَّدُ، قَالَ: فَقَالَ ذَلِكَ الرَّجُلُ: أَيُّ رَجُلٍ تَعْلَمُونِي فِيكُمْ يَا مَعْشَرَ الْيَهُودِ؟ قَالُوا: مَا نَعْلَمُ أَنَّهُ كَانَ فِينَا رَجُلٌ أَعْلَمُ بِكِتَابِ اللَّهِ، وَلَا أَفْقَهُ مِنْكَ، وَلَا مِنْ أَبِيكَ مِنْ قَبْلِكَ، وَلَا مِنْ جَدِّكَ قَبْلَ أَبِيكَ، قَالَ: فَإِنِّي أَشْهَدُ لَهُ بِاللَّهِ أَنَّهُ نَبِيُّ اللَّهِ الَّذِي تَجِدُونَهُ فِي التَّوْرَاةِ، قَالُوا: كَذَبْتَ، ثُمَّ رُدُّوا عَلَيْهِ، وَقَالُوا لَهُ شَرًّا، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:” كَذَبْتُمْ، لَنْ يُقْبَلَ قَوْلُكُمْ، أَمَّا آنِفًا، فَتُثْنُونَ عَلَيْهِ مِنَ الْخَيْرِ مَا أَثْنَيْتُمْ، وَأَمَّا إِذَا آمَنَ كَذَّبْتُمُوهُ، وَقُلْتُمْ مَا قُلْتُمْ، فَلَنْ يُقْبَلَ قَوْلُكُمْ “، قَالَ: فَخَرَجْنَا، وَنَحْنُ ثَلَاثَةٌ: رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَأَنَا، وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَلَّامٍ، فَأَنْزَلَ اللَّهُ فِيهِ: {قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ كَانَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَكَفَرْتُمْ بِهِ} ” الْآيَةَ* [الأحقاف: 10]

 

Terjemahan

 

Dari Auf bin Malik Al-Asyja’i berkata: Pada suatu hari, Nabi SAW pergi dan aku bersama beliau hingga kami memasuki gereja Yahudi di Madinah di hari raya mereka. Mereka tidak menyukai kami memasuki tempat ibadah mereka. Lalu Rasulullah SAW bersabda kepada mereka, ‘Wahai sekalian orang-orang Yahudi, beritahukanlah padaku dua belas orang Yahudi yang bersaksi bahawa tidak ada tuhan (yang haq) kecuali Allah dan bahawa Muhammad adalah utusan Allah, nescaya Allah akan menggugurkan kemurkaan yang ditimpakan kepada setiap Yahudi yang ada di bawah kolong langit!’ Mereka diam dan tidak ada seorang pun yang menjawab. Beliau mengulangi lagi tapi tidak ada yang menjawab, beliau mengulangi ke tiga kalinya tapi tidak ada juga yang menjawab. Beliau bersabda, ‘Kalian enggan (mengakuinya), demi Allah, sesungguhnya aku adalah pengumpul, aku nabi yang terakhir, aku nabi pilihan, baik kalian percaya atau pun mendustakan.’ Setelah itu beliau pergi dan aku bersama beliau hingga ketika kami hampir saja keluar, ada seseorang di belakang kami memanggil seraya berkata, ‘Engkau benar wahai Muhammad.’ Auf bin Malik berkata, “Lelaki itu berkata, ‘Wahai sekalian orang-orang Yahudi, siapa di antara kalian yang mengenalku?’ Orang-orang Yahudi itu berkata, ‘Demi Allah, kami tidak mengetahui ada seorang pun di antara kami yang lebih mengetahui Taurat melebihimu. Tidak ada yang lebih faham darimu, yang melebihi ayahmu dan juga datukmu sebelum ayahmu.’ Lelaki  itu berkata, ‘Aku bersaksi untuknya atas nama Allah bahawa ia adalah nabi yang diutus Allah yang kalian temukan dalam Taurat.’ Orang-orang Yahudi berkata, ‘Kau berdusta.’ Orang-orang Yahudi itu membantah pernyataan lelaki itu dan mereka mengatakan keburukan tentangnya. Rasulullah SAW bersabda, ‘Kalian berdusta dan perkataan kalian tidak akan diterima. Baru saja kalian memujinya dengan baik. Saat ia beriman kalian mendustakannya dan kalian mengatakan seperti apa yang kalian katakan. Perkataan kalian tidak akan diterima.’ Kami keluar dan kami berjumlah tiga orang; Rasulullah SAW, aku dan Abdullah bin Salam. Allah ‘Azza Wajalla menurunkan ayat berkenaan Abdullah bin Salam, ‘Terangkanlah kepadaku, bagaimanakah pendapatmu jika Al-Quran itu datang dari sisi Allah, padahal kamu mengingkarinya dan seorang saksi dari Bani Israil mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang tersebut dalam) Al-Quran lalu dia beriman, sedang kamu menyombongkan diri. Sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.’ (Al-Ahqaaf: 10)

 

Takhrij

 

HR. Ahmad no. 24030, Ibnu Hibban no. 7162, at-Thabarani dalam Mu'jam al-Kabir 18/47, daripada Auf bin Malik al-Asjaie ra.

 

Al-Wadie mensahihkannya dalam Sahih Asbabun Nuzul no. 210

No comments:

Post a Comment

Kisah hamil perempuan mandul di zaman nabi musa as

  Matan kisah   Seorang wanita telah datang kepada Nabi Musa. Wanita itu berkata: “Doalah kepada Tuhanmu agar mengurniakan kepadaku seor...