Saturday, 14 March 2020

Hadith tegahan membujang




Hadith tegahan membujang dalam rangka semata-mata mendekatkan diri kepada Allah secara keras kepala:-

-menganggapnya ibadah
-ibadah yang direka menyerupai kependetaan
-memberat-beratkan pada perkara yang tidak perlu yakni apa yang telah ditunjuki sunnah

Maka ini tsabit dari sahihain HR. Bukhari no. 5063, Muslim no. 1401). Dan ketika itu, konteks hadith ini benar ia dilarang.


Matana hadith 


عَنْ اَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ رض قَالَ: جَاءَ رَهْطٌ اِلَى بُيُوْتِ اَزْوَاجِ النَّبِيِّ ص يَسْاَلُوْنَ عَنْ عِبَادَةِ النَّبِيِّ ص. فَلَمَّا اُخْبِرُوْا كَاَنَّهُمْ تَقَالُّوْهَا فَقَالُوْا: وَ اَيْنَ نَحْنُ مِنَ النَّبِيِّ ص؟ قَدْ غَفَرَ اللهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ. قَالَ اَحَدُهُمْ: اَمَّا اَنَا فَاِنِّى اُصَلِّى اللَّيْلَ اَبَدًا. وَ قَالَ آخَرُ اَنَا اَصُوْمُ الدَّهْرَ وَ لاَ اُفْطِرُ اَبَدًا. وَ قَالَ آخَرُ: وَ اَنَا اَعْتَزِلُ النِّسَاءَ فَلاَ اَتَزَوَّجُ اَبَدًا. فَجَاءَ رَسُوْلُ اللهِ ص اِلَيْهِمْ. فَقَالَ اَنْتُمُ اْلقَوُمُ الَّذِيْنَ قُلْتُمْ كَذَا وَ كَذَا؟ اَمَا وَ اللهِ اِنِّى َلاَخْشَاكُمْ ِللهِ وَ اَتْقَاكُمْ لَهُ. لكِنِّى اَصُوْمُ وَ اُفْطِرُ وَ اُصَلِّى وَ اَرْقُدُ وَ اَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ. فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِى فَلَيْسَ مِنِّى. البخارى و اللفظ له و مسلم و غيرهما


Terjemahan


Dari Anas bin Malik RA, ia berkata : Ada sekelompok orang datang ke rumah istri-isteri Nabi SAW, mereka menanyakan tentang ibadah Nabi SAW. Setelah mereka diberitahulalu mereka merasa bahawa amal mereka masih sedikitLalu mereka berkata, “Dimana kedudukan kita dari Nabi SAW, sedangkan Allah telah mengampuni beliau dari dosa-dosa beliau yang terdahulu dan yang kemudian”. Seseorang diantara mereka berkata, “Adapun sayasesungguhnya saya akan solat malam terus”. Yang lain berkata, “Saya akan puasa terus-menerus”. Yang lain lagi berkata, “Adapun saya akan menjauhi wanitasaya tidak akan kawin selamanya”. Kemudian Rasulullah SAW datang kepada mereka dan bersabda, “Apakah kalian yang tadi mengatakan demikian dan demikian ?. Ketahuilahdemi Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling takut kepada Allah diantara kalian, dan orang yang paling bertaqwa kepada Allah diantara kalian. Sedangkan aku berpuasa dan berbukasolat dan tidurdan aku mengawini wanitaMaka barangsiapa yang membenci sunnahkubukanlah dari golonganku. [HR. Bukharidan lafadh ini baginya, Muslim dan lainnya] 


Yang dimaksudkan ‘bukan golonganku', jika 'ketidaksukaan'nya bersumber dari penafsiran keliru kerana ketidaktahuan, maka maksudnya adalah bahawa sikap itu bukan jalanku (sunnah). Tidak mesti orang tersebut dikatakan telah keluar dari agama.

Tapi jika sikap 'ketidaksukaan' tersebut bersumber dari penentangan dan keras kepala yang menyebabkan semangat melakukannya, maka maksud sabda Beliau 'bukan golonganku' adalah 'tidak berada dalam agamaku'. Kerana keyakinan seperti itu merupakan salah satu bentuk kekufuran.

Hadits ini (sahihain) menunjukkan keutamaan nikah dan anjuran melaksanakannya.

Dengan demikian, jelas bahawa hadits ini tidak menunjukkan kecaman hidup membujang secara mutlak. Khususnya jika sebabnya adalah keadaan tertentu atau tidak ada keinginan menikah, atau kerana sakit, atau alasan-alasan lainnya.


Tegahan membujang:


Manakala tegahan bujang yang serupa itu, kalau berdiri sendiri dalam hadith, maka riwayat itu terdapat kelemahan seperti diriwayatkan dalam Ibnu Majah no. 1846:-


Dari Aisyah dia berkata:-

'Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 'Nikah termasuk sunahku (ajaranku) siapa yang tidak mengamalkan ajaranku, maka dia bukan golonganku. Hendaklah kalian menikah, sungguh aku akan membanggakan banyaknya jumlah kalian dibanding umat yang lain. Siapa yang memiliki kecukupan, hendaknya dia menikah, siapa yang belum mampu hendaknya dia berpuasa, karena puasa dapat menjadi pelindung baginya."


Dalam sanad riwayat ini terdapat Isa bin Maimun. Dia adalah perawi dhaif. Imam Bukhari berkata, 'Haditsnya munkar.' Ibnu Ma'in berkata, 'Haditnya tidak dianggap.' Kitab Mizanul I'tidal (4/245-246).


Hadith-hadith celaan hidup membujang/pujian/fadhilat membujang disinilah yang bertaraf dhaif semuanya sepertimana disebutkan oleh Ibnu Qayyim dalam al-Manar al-Munif hal. 177:-

 "Hadits-hadits tentang pujian bagi orang yang membujang semuanya tidak sah."


Dan as-Sakhawi dalam Maqasid Hasanah hal. 135:-

'Dan hadits-hadits serupa lainnya yang semuanya lemah atau tidak jelas, akan tetapi tidak dapat dihukumi sebagai hadits palsu."


Hal serupa juga dikatakan oleh Al-Fatani dalam 'Tazkirah Maudu'at', hal. 125.


Contoh:-

"Menikahlah, kalau tidak maka kalian adalah  saudara-saudara syaitan. Orang mati yang paling rendah diantara kalian adalah para bujangan." (Silsilah Hadith Dhaif no. 2511)

Dan hadith Ibnu Majah di atas

Wallahu 'alam



Rujukan

Fatwa Soaljawab Islam no. 96977

No comments:

Post a Comment

Kisah hamil perempuan mandul di zaman nabi musa as

  Matan kisah   Seorang wanita telah datang kepada Nabi Musa. Wanita itu berkata: “Doalah kepada Tuhanmu agar mengurniakan kepadaku seor...