Matan hadith
قَالَ مُوْسَى يَا رَبِّ، عَلِّمْنِي شَيْئًا أَذْكُرُكَ وَأَدْعُوْكَ
بِهِ، قَالَ : قُلْ يَا مُوْسَى : لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، قَالَ : يَا رَبِّ
كُلُّ عِبَادِكَ يَقُوْلُوْنَ هَذَا، قَالَ مُوْسَى : لَوْ أَنَّ السَّمَوَاتِ
السَّبْعَ وَعَامِرَهُنَّ – غَيْرِي – وَالأَرْضِيْنَ السَّبْعَ فِي كِفَّةٍ،
وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ فِي كِفَّـةٍ، مَالَتْ بِهِـنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللهُ
Terjemahan
Musa berkata: ‘Ya Rabb,
ajarkanlah kepadaku sesuatu untuk mengingatMu dan berdoa kepadaMu.’ Allah
berfirman, “Ucapkan hai Musa laa ilaha illallah.” Musa berkata, “Ya Rabb, semua
hamba-Mu mengucapkan itu.” Allah berfirman, “Hai Musa, seandainya ketujuh
langit serta seluruh penghuninya–selain Aku–dan ketujuh bumi diletakkan dalam
satu timbangan dan kalimat laa ilaha illallah diletakkan dalam timbangan yang
lain, nescaya kalimah laa ilaha illallah lebih berat timbangannya.”
Takhrij
HR. Ibnu Hibban, no. 6218,
an-Nasaie dalam Sunan Kubra no. 10670, Abu Ya’la dalam Musnadnya no. 1393,
daripada Abu Sa’id al-Khudri ra.
Syeikh al-Arnauth dalam Takhrij
Sahih Ibnu Hibban menilai sanad hadith ini dhaif.
Al-Hakim mensahihkan hadith ini
dan Imam Az-Zahabi menyetujuinya.
Al-Hafiz Ibnu Hajar mensahihkan
sanad hadith ini dalam Fathul Bari 11/28.
Al-Haittami dalam Majma Zawaid
10/85, mengatakan perawinya ditsiqahkan, namun di dalamnya ada perawi yang dhaif.
Sedangkan Syaikh Al-Albani mendhaifkan hadith ini dalam Dhaif al-Mawarid no. 295
No comments:
Post a Comment