Thursday, 27 May 2021

Hadith kalimah tauhid lebih berat dari 7 petala langit dan bumi

 Matan hadith

 

قَالَ مُوْسَى يَا رَبِّ، عَلِّمْنِي شَيْئًا أَذْكُرُكَ وَأَدْعُوْكَ بِهِ، قَالَ : قُلْ يَا مُوْسَى : لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، قَالَ : يَا رَبِّ كُلُّ عِبَادِكَ يَقُوْلُوْنَ هَذَا، قَالَ مُوْسَى : لَوْ أَنَّ السَّمَوَاتِ السَّبْعَ وَعَامِرَهُنَّ – غَيْرِي – وَالأَرْضِيْنَ السَّبْعَ فِي كِفَّةٍ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ فِي كِفَّـةٍ، مَالَتْ بِهِـنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ

 

Terjemahan

 

Musa berkata: ‘Ya Rabb, ajarkanlah kepadaku sesuatu untuk mengingatMu dan berdoa kepadaMu.’ Allah berfirman, “Ucapkan hai Musa laa ilaha illallah.” Musa berkata, “Ya Rabb, semua hamba-Mu mengucapkan itu.” Allah berfirman, “Hai Musa, seandainya ketujuh langit serta seluruh penghuninya–selain Aku–dan ketujuh bumi diletakkan dalam satu timbangan dan kalimat laa ilaha illallah diletakkan dalam timbangan yang lain, nescaya kalimah laa ilaha illallah lebih berat timbangannya.”

 

Takhrij

 

HR. Ibnu Hibban, no. 6218, an-Nasaie dalam Sunan Kubra no. 10670, Abu Ya’la dalam Musnadnya no. 1393, daripada Abu Sa’id al-Khudri ra.

 

Syeikh al-Arnauth dalam Takhrij Sahih Ibnu Hibban menilai sanad hadith ini dhaif.

 

Al-Hakim mensahihkan hadith ini dan Imam Az-Zahabi menyetujuinya.

 

Al-Hafiz Ibnu Hajar mensahihkan sanad hadith ini dalam Fathul Bari 11/28.

 

Al-Haittami dalam Majma Zawaid 10/85, mengatakan perawinya ditsiqahkan, namun di dalamnya ada perawi yang dhaif.

 

Sedangkan Syaikh Al-Albani mendhaifkan hadith ini dalam Dhaif al-Mawarid no. 295

No comments:

Post a Comment

Kisah hamil perempuan mandul di zaman nabi musa as

  Matan kisah   Seorang wanita telah datang kepada Nabi Musa. Wanita itu berkata: “Doalah kepada Tuhanmu agar mengurniakan kepadaku seor...