Friday, 23 September 2022

Kelebihan mencintai ulama / orang alim

 

Dalam kitab tersebut, Ka'ab bin al-Ahbar mengungkapkan bahawa sesungguhnya Allah akan menghisab amal hamba-Nya.  Apabila keburukan-keburukan lebih unggul daripada kebaikannya, maka ia diperintahkan masuk ke neraka.  Ketika para malaikat menggiring mereka ke sana, Allah berkata kepada Jibril, "Temukan hamba-Ku. Bertanyalah kepadanya, apakah pernah duduk dalam majelis orang alim tatkala di dunia. Bila benar, Aku mengampuninya dengan pertolongan alim tersebut." Kemudian, Jibril bertanya kepada hamba tersebut. Namun, ia menjawab "Tidak".  Jibril berkata, "Wahai Tuhan, Engkau mengetahui keadaan hamba-Mu yang berkata 'tidak'."  Allah berkata, "Bertanyalah kepadanya, apakah ia mencintai orang alim?" Ia menjawab, "Tidak". Allah berkata lagi, "Bertanyalah kepadanya lagi, apakah ia pernah duduk makan bersama orang alim." Ia menjawab, "Tidak".  Allah berkata lagi, "Bertanyalah kepadanya, apakah namanya sama dengan nama orang alim, atau nasabnya berasal dari nasab orang alim?" Ia menjawab "Tidak". Allah berkata lagi, "Bertanyalah kepadanya lagi, apakah ia mencintai seseorang yang mencintai orang alim?"  Ia menjawab "iya".  Allah kemudian berkata kepada Jibril, "Ambillah tangannya. Masukkan ia ke surga. Aku mengampuni dosanya sebab itu." 

 

Takhrij

 


Kisah ini diceritakan dalam kitab An-Nawadir karya Syekh Syihabuddin al-Qalyubi  Hikayat ke-57 hal. 46, DKI

 

Ia sebuah hikayat.

 

No comments:

Post a Comment

Kisah hamil perempuan mandul di zaman nabi musa as

  Matan kisah   Seorang wanita telah datang kepada Nabi Musa. Wanita itu berkata: “Doalah kepada Tuhanmu agar mengurniakan kepadaku seor...